kievskiy.org

Harga Naik, Pemkab Bogor Tambah 800 Hektare Kebun Cabai

CIBINONG, (PR).- Pemerintah Kabupaten Bogor menargetkan penambahan luas perkebunan cabai hingga 800 hektar tahun ini. Upaya tersebut menyikapi kenaikan harga beberapa jenis cabai di tingkat pedagang pasar tradisional belakangan ini yang sempat mencapai Rp120 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor Siti Nurianty menjelaskan program tersebut juga didukung pemerintah pusat. "Tahun ini yang jadi fokus pemerintah pusat bukan hanya Pajale (padi, jagung, kedelai) tapi juga ditambah cabai," katanya di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat, Senin, 9 Januari 2017.

Selain cabai, Siti mengatakan komoditas tambahan yang menjadi fokus Pemerintah pusat adalah bawang merah. Namun untuk Kabupaten Bogor, ia mengakui pemerintah pusat memang lebih menekankan program penanaman cabai ketimbang bawang. Menurutnya, program penanaman bawang lebih difokuskan di Brebes Jawa Tengah.

Kondisi geografis Kabupaten Bogor dianggap cocok untuk membudidayakan berbagai jenis cabai. "Jadi tahun ini kita punya anggaran dari pusat untuk (penambahan lahan perkebunan cabai seluas) 80 hektar," kata Siti. Namun, ia menyebutkan potensi lahan perkebunan cabai sebenarnya bisa mencapai 800 hektar.

Lebih jelasnya, Siti mengatakan pemerintah pusat akan memberikan bantuan pada pemerintah daerahnya untuk penanaman cabai baru seluas 80 hektar. Bantuan tersebut kata dia berupa benih, pupuk dan lainnya. Sementara pemerintah daerah hanya diminta menyediakan lahan yang potensial.

Menurut perkiraan Siti, luas perkebunan cabai saat ini mencapai 600 hektar yang tersebar di seluruh wilayahnya. Ia meyakinkan hasil perkebunan lokal cukup memuaskan di tengah kelesuan produksi cabai di sentra-sentra perkebunan daerah lainnya.

Menurut laporan di dinas terkait, hampir tak ditemukan kasus gagal panen cabai di daerahnya tahun ini. "Hasil panen cabai kita sekitar 8-10 ton per hektar tapi kan panennya lama sekitar enam sampai delapan bulan sekali," kata Siti. Ia juga meyakinkan sebagian besar cabai yang dijual di daerahnya berasal dari perkebunan lokal seperti Kecamatan Sukamakmur, Jonggol, Ciawi dan lainnya.

Terkait harga beberapa jenis cabai yang masih tinggi di tingkat pedagang pasar tradisional, Siti mengakui produksi cabai lokal belum optimal mengendalikan harga. Menurutnya, cabai lokal banyak dibeli oleh masyarakat luar daerahnya sehingga sebagian di antara pedagang di pasar terpaksa mendatangkan cabai dari luar daerah seperti Sukabumi bahkan luar provinsi.

Disinggung mengenai langkah pemerintah daerah menekan harga cabai, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor Dace Supriyadi mengaku masih menyelidiki penyebab kenaikan harga tersebut. Ia justru menyatakan cabai yang dijual di pasar-pasar daerahnya lebih banyak disuplai dari daerah lain sehingga saat suplai tersebut berkurang, harganya pun menjadi lebih mahal.

Terkini Lainnya

  • Tags

  • harga naik

  • kebun

  • cabai

  • Bogor

  • Jabar

  • Artikel Pilihan

  • Terkini

  • Drs Kusmana Hartadji, MM: Konsisten Jalankan Amanah

  • KPU Umumkan Anggota KPU Jabar 2023-2028, Berikut Daftarnya

  • Waspada Angin Kencang di Empat Wilayah Jawa Barat, BMKG Beberkan Faktor Penyebabnya

  • Tangis Haru Dandim 0625 Letkol Yusuf Andriyanto Saat Tinggalkan Pangandaran

  • Sejoli Mesum Asal Garut Pemeran Video Live Streaming Asusila Ditangkap Polisi

  • Polling Pikiran Rakyat

  • Terpopuler

  • Profil Dewi Paramita, Mantan Kekasih Ibrahim Risyad Sebelum Menikah dengan Salshabilla Adriani

  • Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Batang Jawa Tengah Sore Ini

  • Ibrahim Risyad Diduga Cinlok dengan Salshabilla Adriani Saat Masih Pacaran dengan Dewi Paramita

  • Prediksi Skor Argentina vs Kanada di Copa America 10 Juli 2024: Kondisi Tim, Head to Head, dan Susunan Pemain

  • Perjalanan Cinta Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani, Dikabarkan Menikah Hari Ini 7 Juli 2024

  • Prediksi Skor Spanyol vs Prancis Euro 10 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain

  • Pegi Setiawan Dibebaskan Hari Ini, Hakim: Status Tersangkanya Tidak Sah

  • 11 Program Pemerintah Pakai Singkatan Nyeleneh: Siska Ku Intip, Mas Dedi Memang Jantan, dan Jebol Ya Mas

  • Indonesia Diguncang Gempa 8 Kali Hari Ini 7 Juli 2024, Paling Kencang di Batang Jateng

  • Sinopsis Film Jurnal Risa by Risa Saraswati, Mengupas Tuntas Sosok dan Pengusiran Samex

  • Kabar Daerah

  • Tidak Ada Korban Jiwa..! Truk Bermuatan Tebu Terbalik di Kota Malang

  • Telusur kuliner khas Bulukumba: Resep asli barobbo yang paling enak

  • Polda Jawa Barat 'Gigit Jari' Dituntut Ganti Rugi Ratusan Juta Rupiah Kasus Pegi Setiawan

  • Percepat Perizinan SLF, sesuai UU Cipta Kerja…! Tim Bidang Cipta Karya DPUPRPKP Survei RS Permata Bunda

  • Prajurit Korps Marinir TNI AL Tunjukkan Kualitas dengan Menembak Sniper

  • Pikiran Rakyat Media Network

  • Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
    Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022

Tautan Sahabat