kievskiy.org

Tanggul Sungai Cijurai Jebol Diterjang Banjir

Warga Purhawarja, Kota Banjar tengah membuat tanggul darurat dari tumpukan karung berisi tanah, agar air Sungai Cijurai tidak masuk persawahan, Rabu, 25 Januari 2017. Jebolnya tanggul akibat meluapnya Sungai Cijurai mengakibatkan persawahan di dekat lokasi tanggul rusak.*
Warga Purhawarja, Kota Banjar tengah membuat tanggul darurat dari tumpukan karung berisi tanah, agar air Sungai Cijurai tidak masuk persawahan, Rabu, 25 Januari 2017. Jebolnya tanggul akibat meluapnya Sungai Cijurai mengakibatkan persawahan di dekat lokasi tanggul rusak.*

BANJAR,(PR).- Hujan lebat yang terus menerus mengguyur wilayah Kota banjar mengakibatkan tanggul Sungai Cijurai di kecamatan Purwaharja ambrol. Ambrolnya tanggul mengakiabtakn persawahan di sekitar lokasi tersebut rusak. Pantauan di lokasi tanggul yang jebol, di Purwaharja , Rabu, 25 Januari 2017, tanaman padi yang sekitar 40 hari lagi panen tersebut sebagian di antaranya roboh akibat derasnya aliran air. Lokasi persawahan tersebut cukup tinggi sehingga selamat banjir akibat meluapnya permukaan air Rawa Onom. Tidak jauh dari lokasi tersebut ratusan hektar persawahan, baik yang ada di sisi sebelah utara maupun selatan yang membelah Rawa Onom, hingga saat ini masih terendam banjir. Tanaman padi yang sebagian diantaranya belum lama tanam, dipastikan puso akibat terendam lebih dari seminggu. "Kami terpaksa membuat tanggul darurat dari tumpukan karung diisi tanah. kalau menunggu perbaikan dari pemerintah pasti lama. Dengan tanggul darurat tersebut aliran air dari Sungai Cijurai tidak masuk persawahan, sehingga masih memungkinkan tanaman bisa panen," ungkap Karsiwa (62) warga Purwaharja, Rabu, 25 Januari 2017. Didampingi warga lainnya, Udin (65), yang saat itu tengah membangun tanggul darurat, dia menambahkan banjir dipicu turunnya hujan terus menerus sejak dua minggu belakangan ini. Terpisah Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas pekerjaan Umum, penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan permukiman Kota Banjar , Harun Alrasyid mengatakan perbaikan tanggul tersebut harus menunggu bantuan provinsi. "Kejadian itu kan termasuk bencana, kami berharap ada bantuan dari provinsi. Cukup sulit jika untuk perbaikan anggarannya bersumber dari APBD, karena sudah disahkan," katanya. Dia memberi apresiasi positif atas langkah warga yang membuat tanggul darurat, sehingga persawahan dapat diselamatkan. "Kalau menunggu bantuan perbaikan, membutuhkan waktu lama, apalagi tidak ada anggarannya di APBD, karena sudah di ketok palu," ujar Harun.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat