PIKIRAN RAKYAT – Harus diakui jika sarana dan prasarana pendidikan di Tanah Air masih jauh dari kata sempurnah. Masih banyak daerah yang mengalami kekurangan tenaga pendidik, kelengkapan bahan belajar hingga bangunan sekolah yang tidak memenuhi standar.
Layaknya yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat, menurut laporan yang diterima Bupati Cianjur Herman Suherman, ada enam bangunan SMPN 1 Agrabinta ambruk beberapa hari lalu dan yang terbaru, yaitu bangunan SMPN 1 Pagelaran.
Sehingga, menyebabkan tiga orang pekerja mengalami luka-luka. Kedua bangunan sekolah tersebut mendapat bantuan renovasi dari pemerintah.
"Kami akan cek perencanaannya untuk pemeriksaan bukan hanya sekedar mengecek fisik tapi harus dilihat juga sisi perencanaannya apakah sudah sesuai atau belum. Sekarang kami punya orang teknik di inspektorat, sehingga tidak bisa dibohongi," kata Bupati Cianjur Herman Suherman.
Baca Juga: Narkoba Ditemukan dalam Tulang Ayam, Modus Penyelundupan Baru dan Unik
Oleh karena itu, Bupati Cianjur Herman Suherman memerintahkan Inspektorat Daerah (Itda) setempat untuk segera melakukan audit terkait pembangunan sekolah yang ambruk pada tahap pembangunan karena sejak satu pekan terakhir, ada dua pembangunan sekolah yang secara tiba-tiba ambruk ketika direnovasi.
"Saya perintahkan inspektorat untuk melakukan audit, karena sudah kedua kalinya bangunan sekolah yang sedang direnovasi ambruk bagian atapnya," katanya.
Dia menegaskan bahwa audit harus segera dilakukan sebelum pengerjaannya selesai karena sangat berbahaya jika salah perencanaan.
"Akan lebih bahaya lagi kalau ambruknya atap bangunan terjadi saat anak-anak sedang belajar. Jangan sampai ini terjadi," katanya.