kievskiy.org

Penyebaran Hoax Pancing Tawuran Pelajar di Karawang


 Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana membubuihkan cap tangannya
 dengan menggunakan cat di atas kain putih sebagai simbol penolakan
 terhadap berita hoax, di Lapang Karangpawitan, Karawang Barat, Juma, 3 Februari 2017. Cellica menyatakan berita hoax telah mengancam
 kondusifitasnya di daerah yang dipimpinnya itu.*
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana membubuihkan cap tangannya dengan menggunakan cat di atas kain putih sebagai simbol penolakan terhadap berita hoax, di Lapang Karangpawitan, Karawang Barat, Juma, 3 Februari 2017. Cellica menyatakan berita hoax telah mengancam kondusifitasnya di daerah yang dipimpinnya itu.*

KARAWANG, (PR).- Berita palsu atau hoax di Kabupaten Karawang sudah mulai menyasar kalangan pelajar. Akibatnya, mereka muda terprovokasi, bahkan tak sungkan melakukan tindakan anarkis terhadap pelajar lainnya. "Peristiwa tawuran yang kerap terjadi akhir akhir ini pun tak lepas dari berita hoax yang disebar melalui media sosial," ujar Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, dalam acara Deklarasi Masyarakat Karawang Anti Hoax yang digelar di Lapang Karangpawitan, Jumat, 3 Februari 2017. Menurut Cellica, sejumlah oknum pelajar ada yang memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi palsu. Mereka menyebutkan diserang oleh kelompok pelajar lain, sehingga kelompoknya marah dan siap melakukan serangan balik. Padahal, berita tersebut hanya akal-akalan semata untuk menimbulkan keributan di muka umum. "Hal serupa bahkan dilakukan pihak lainnya untuk menebar kebencian," katanya. Disebutkan Cellica, hoax yang disebar melalui media sosial sudah mengganggu kondusivitas di Kabupaten Karawang. Atas dasar itu, pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama memeranginya hoax tersebut untuk menciptakan ketenangan bersama. "Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mencegah berita hoax. Hal ini perlu ada dukungan dari masyarakat luas," katanya. Menurut Cellica, masyarakat harus cerdas dan bisa menyaring informasi dari media sosial. Mereka harus mengetahui mana berita yang benar dan mana yang hanya hoax. Caranya, lanjut Cellica, masyarakat harus mengklarifikasi berita tersebut kepada pihak terkait, seperti kepolisian, pemerintah, atau lembaga lainnya yang berhubungan dengan berita tersebut. Dengan demikian, masyarakat tidak gampang termakan hoax. Apalagi, saat ini ada sejumlah oknum masyarakat yang memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi bohong dengan tujuan tertentu. Dalam kesempatan tersebut, Cellica mengungkapkan juga jika Ia sering diserang hoax yang disebar melalui media sosial dalam kapasitasnya sebagai bupati Karawang. Kendati sempat kesal, Cellica menyatakan tidak dendam terhadap orang yang sering menyudutkannya itu. "Saya sendiri sering menjadi korban berita hoax. Tetapi saya menyikapinya dengan bekerja keras demi masyarakat. Itu merupakan jawaban saya atas berita hoax tersebut," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat