kievskiy.org

Mahasiswa Unsil Meninggal Usai Diklat Mapala

JENAZAH Rizki Ramdani (18), mahasiswa semester II Program Studi Sejarah Universitas Negeri Siliwangi Tasikmalaya bersiap dikebumikan di TPU Cinehel, Kecamatan Tawang, Sabtu 18 Februari 2017. Rizki diduga meninggal karena sakit seusai mengikuti pendidikan dasar alam bebas sebagai syarat menjadi anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Kaniwata Unsil, pada 8-18 Februari 2017.*
JENAZAH Rizki Ramdani (18), mahasiswa semester II Program Studi Sejarah Universitas Negeri Siliwangi Tasikmalaya bersiap dikebumikan di TPU Cinehel, Kecamatan Tawang, Sabtu 18 Februari 2017. Rizki diduga meninggal karena sakit seusai mengikuti pendidikan dasar alam bebas sebagai syarat menjadi anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Kaniwata Unsil, pada 8-18 Februari 2017.*

TASIKMALAYA, (PR).- Salah seorang mahasiswa Universitas Negeri Siliwangi, Rizki Ramdani (18), meninggal seusai mengikuti upacara pelantikan keanggotaan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pecinta alam Qhikaraning Pawarta (Kaniwata), Sabtu 18 Februari 2017 sekitar pukul 12.45. 

Rizki yang akrab disapa Buyung diduga kelelahan lalu jatuh sakit seusai mengikuti pendidikan dasar alam bebas yang digelar UKM Kaniwata di Gunung Cakrabuana, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, 8-18 Februari 2017.

Dari pantauan Pikiran Rakyat di rumah Rizki di Kampung Citapen Kidul RT 3, RW 4, Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, puluhan mahasiswa dan tetangga terlihat melawat. 

Hampir seluruh pelawat,  termasuk keluarganya merasa  terpukul atas kepergian mahasiswa Porgram Studi Sejarah semester dua tersebut.

Kakak almarhum Rizki, Liza Lidia Julianti mengungkapkan, adiknya memang terlihat kurang sehat seusai mengikuti diklat.  Namun, Liza tak menyangka adiknya akan mengembuskan nafas terakhir sesaat setelah menerima syal kebesaran tanda resmi menjadi anggota UKM Kaniwata. Sebelum meninggal, ibu Rizki, Rosmina juga mendampingi proses pelantikan.

”Sebelumnya, dia tidak mengeluh apa-apa. Januari lalu bahkan sempat naik ke gunung Cikuray. Sehari sebelum meninggal memang sudah ada firasat yang tidak enak. Menggobrol dengan adik bungsunya, menyuruh mamah masak sampai jam 1 malam. Katanya, Buyung tidak akan menyuruh mamah memasak lagi,” ucap Liza Sabtu 18 Februari sore.

Liza tidak mengetahui secara persis penyakit apa yang diderita adiknya. Namun, Liza menyampaikan bahwa Rizki sempat dirawat di rumah sakit pada 2016 karena ada benjolan di bagian lehernya.

Kasus meninggalnya Rizki diterima keluarga sebagai musibah. Keluarga hanya berharap Unsil Tasikmalaya dapat mengevaluasi sistem diklat yang dilakukan dengan waktu yang cukup lama meskipun cuaca buruk.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat