kievskiy.org

Ruang Kreatif Difabel Harus Diperbanyak

CIANJUR, (PR).- Untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian kaum difabel atau Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) perlu dikembangkan semua potensi kreatifitas dan keterampilan yang dimiliki mereka. Untuk itu, perlu didorong berbagai kegiatan serta fasilitas di SLB dan Sekolah Inklusif agar peserta didik ABK bisa mengekspresikan minat, bakat, dan potensi atau bakat istimewanya. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar pada acara pembukaan Expo & Pagelaran Seni Karya Anak Berkebutuhan Khusus SLB BC Purnama Cipanas di Hotel Cianjur, Jalan Raya Cipanas Km 81,3 Cipanas, Kabupaten Cianjur, Kamis, 9 Maret 2017. “SLB Purnama ini sudah keempat kalinya menggelar expo seperti ini. Saya kira ini pantas dikembangkan, jadi anak-anak didik berkebutuhan khusus ini punya kepercayaaan diri yang semakin tinggi. Apalagi sekarang sedang kita kembangkan sekolah-sekolah inklusif. Jawa Barat memang dikenal sebagai sekolah-sekolah inklusif untuk anak-anak berkebutuhan khusus,” papar Wagub usai acara pembukaan. Wagub menekankan melalui pembinaan kreativitas yang bernilai ekonomi perlu dipikirkan pula sarana pemasarannya. Melalui expo atau pameran seperti yang digelar SLB Purnama ini menurut Wagub bisa menjadi sarana untuk memasarkan produk mereka. “Kalau gak ada pameran atau expo seperti ini orang kan gak akan ada yang tau karya-karyanya seperti apa. Saya kira ini bisa jadi percontohan buat SLB lainnya,” ungkap Wagub. Pada kesempatan ini, Wagub pun mendorong berbagai pihak--khususnya dunia kerja agar bisa memberikan ruang bagi kaum difabel agar dapat bekerja. Mereka bisa ditempatkan di perkantoran biasa, seperti menjadi tenaga administrasi atau bidang lainnya namun tidak beresiko bagi mereka. Wagub menilai saat ini belum banyak perusahaan atau dunia kerja yang memiliki keberpihakan terhadap kaum difabel. “Saya kira belum banyak ya. Tapi di masa depan selain masalah kemampuan dari anak-anak berkebutuhan khusus tadi, keterampilannya juga harus semakin meningkat, sehingga betul-betul ditempatkan sesuai dengan kemampuan mereka. Kalau tanpa kemampuan juga akan sulit kan,” ujar Wagub. Expo & Pagelaran Seni ini mengambil tema "Tumbuh Kreatif dan Mandiri". Digelar dari 9-11 Maret 2017. Dalam acara pembukaan para ABK menyajikan berbagai kreasi seni dan budaya seperti tarian, nyanyian, hingga atraksi Pencak Silat. Selain itu, ada juga pameran lukisan dan berbagai hasil karya seni kriya dari para ABK, seperti tanaman hias, hasil pertanian, furniture, dan souvenir. SLB Purnama bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menyalurkan hasil karya para peserta didiknya. Ketua Yayasan Purnama Cipanas Khudori mengatakan, berbagai hasil karya para ABK sudah banyak dipesan oleh pihak Dinas Perindustrian berbagai pemerintah daerah dan hotel-hotel. Bahkan ada yang sudah dikirim ke luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan dan Papua. “Kalau yang sudah terlaksana, Alhamdulillah dari tahun ke tahun ada peningkatan. Ke Bogor, ke luar Pulau Jawa, Kalimantan, Papua juga ada, kemudian Cianjur,” tutur Khudori. “Kami menghimbau kepada para dermawan untuk mau membantu anak-anak berkebutuhan khusus. Jadi yang punya keahlian, kemampuan, yang punya harta, pemikiran, dan sebagainya untuk membantu mereka,” imbaunya. Untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan bagi semua anak, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat telah menggulirkan berbagai program dan kegiatan untuk memfasilitasi Pendidikan Inklusif di Jawa Barat. Antara lain: Pembentukan Kelompok Kerja Pendidikan Inklusif, bantuan sosial/hibah bagi sekolah penyelenggara Pendidikan Inklusif, bantuan biaya pendidikan S-1 dan S-2 Guru pada Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif dan berbagai sarana/medianya, serta pelatihan bagi Kepala dan Guru Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif. Selain itu, ada pula bantuan Gubernur untuk Anak Berkebutuhan Khusus yang bersekolah di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif, dukungan/fasilitas Guru SLB sebagai Guru Pembimbing Khusus, Peraturan Daerah Provisni Jawa Barat tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Penyandang Disabilitas dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentang Penyelenggaraan Pendidikan yang juga mengatur tentang Pendidikan Inklusif. Lalu ada kegiatan sosialisasi, workshop, seminar dan lokakarya, bimbingan teknis, advokasi pendidikan inklusif, dan Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif. Kerjasama kemitraan pun dijalin, antara lain dengan Organisasi Save The Children dan IDP Norway.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat