kievskiy.org

Berbahaya, Lubang Menganga di Akses Gedung DPRD tak Kunjung Diatasi

LUBANG melintang di akses masuk menuju Kantor DPRD Kota Depok di Jalan Boulevard Grand Depok City (GDC), Kota Depok, Jumat, 10 Maret 2017. Meskipun berada depan Gedung DPRD Depok, akses jalan tak kunjung diperbaiki. *
LUBANG melintang di akses masuk menuju Kantor DPRD Kota Depok di Jalan Boulevard Grand Depok City (GDC), Kota Depok, Jumat, 10 Maret 2017. Meskipun berada depan Gedung DPRD Depok, akses jalan tak kunjung diperbaiki. *

DEPOK, (PR).- Meskipun berada di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok,‎ kondisi Jalan Grand Depok City (GDC) yang rusak parah tak kunjung diperbaiki. Padahal, kerusakan jalan sering membuat pengendara mengalami kecelakaan. Pantauan "PR", Jumat, 10 Maret 2017, kondisi mengenaskan itu terlihat di sepanjang jalan yang berada di Kecamatan Sukmajaya dan Cilodong. Lubang - lubang jalan bertebaran sejak dari pintu masuk GDC dari arah Jalan Kartini hingga Pasar Pucung. Di sejumlah titik, lubang jalan terbilang dalam dan berbahaya bagi warga pengguna kendaraan. Selain berlubang, jalan tersebut juga retak. Ironisnya, titik kerusakan terlihat pula di akses ke Gedung DPRD Kota Depok. Dua buah lubang menganga berada di perlintasan para wakil rakyat menuju kantornya. Anto, pedagang makanan di sekitar lokasi mengaku, lubang itu kerap makan korban. "Ada mobil kejeblos, enggak bisa maju enggak bisa mundur. Motor juga pernah jatuh," ucap Anto. Agar tak makan korban lebih banyak, Anto pun berinisitif menancapkan tongkat sebagai peringatan adanya lubang kepada pengendara. Anto tak habis pikir kenapa jalan yang berada di depan mata para anggota DPRD itu tak juga diperbaiki. Saban hari para wakil rakyat yang terhormat tersebut melintasinya. "Padahal jalan dia (akses anggota DPRD Depok)," tutur Anto. Tak hanya jadi akses DPRD, di kawasan GDC juga berdiri kantor - kantor pelayanan publik Depok seperti Badan Pertanahan Nasional, Kantor Kementerian Agama, Kantor Imigrasi, Pengadilan Negeri dan Kejaksaan Negeri. Letak kantor itu berderet serta saling berdekatan. Tak pelak, Jalan GDC ramai dikunjungi warga yang tengah mengurusi berbagai keperluannya. Anto berharap, pemerintah segera memperbaiki kerusakan jalan. "Kasihan mobil dan motor yang lewat," ujarnya. Hal senada dilontarkan warga lainnya, Ato Susanto. Dia menilai, penyebab rusaknya jalan karena telah lama tak diperbaiki. Anto mengaku kerap menyaksikan kecelakaan menimpa pengguna jalan. "Itu pas tanjakan ke Pasar Pucung ada yang jatuh (dari sepeda motor)," ujarnya. Ato sempat menolong pengendara sepeda motor yang terluka tersebut. Dia menuturkan, sang pengendara terjatuh setelah ban sepeda motornya melindas lubang jalan. Dia menegaskan, belum pernah ada perbaikan di ruas jalan tersebut. Ato juga mengungkapkan nilai strategis Jalan GDC yang menghubungkan beberapa wilayah di Depok seperti dari arah Margonda ke Cilodong. "Memang cepat lewat sini, tuturnya. Bila melintas Kalimulya menuju Cilodong, akses jalan lebih ramai dengan keberadaan angkutan kota. Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Depok Mazhab menyatakan, Jalan GDC masih tanggung jawab pengembang. Jalan tersebut merupakan akses yang dibangun karena keberadaan perumahan GDC. "Itu merupakan tanggung jawab pengembang sehingga kita yang merasakan jalan rusak setiap hari tidak bisa mengintervensikan jauh dalam (penganggaran) APBD," ucap Mazhab. Rencananya, Komisi C segera memanggil pihak pengembang. DPRD, tuturnya, menagih komitmen pengembang untuk mengembalikan fasilitas sosial dan fasilitas umum tersebut. Bagian Aset Pemerintah Kota Depok, tuturnya, juga akan dipanggil guna dimintai keterangan. "Apabila pihak GDC membandel untuk menyerahkan fasos fasum (jalan) harus diberikan sanksi, tidak boleh ada kegiatan apapun di GDC," ujar Mazhab. Dia menilai, komitmen Pemkot lemah terkait pengambilalihan aset Jalan GDC. Soalnya, meski perumahan telah berdiri hampir10 tahun, aset itu tak kunjung diserahkan ke Pemkot.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat