kievskiy.org

Protes Jalan Rusak, Warga Taman Pohon Pisang

Sejumlah kendaraan melintas di ruas jalan Kadipaten-Jatitujuh-Indramatu yang ditanami pohon pisang oleh warga Desa Biyawak, Kecamatan Jatitujuh sebagai aksi protes atas kerusakan jalan di wilayahnya.*
Sejumlah kendaraan melintas di ruas jalan Kadipaten-Jatitujuh-Indramatu yang ditanami pohon pisang oleh warga Desa Biyawak, Kecamatan Jatitujuh sebagai aksi protes atas kerusakan jalan di wilayahnya.*

MAJALENGKA, (PR).- Warga Desa Biyawak, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka lakukan aksi protes atas kerusakan jalan yang ada di wilayahnya, dengan menanam pisang di tengah jalan berlubang di ruas jalan Kadipaten-Indramayu lintas Jatitujuh, Kamis, 16 Maret 2017. Warga menyebutkan kerusakan jalan di wilayahnya tersebut sepanjang kurang lebih 3 km, yang pengelolaan jalannya dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kerusakan jalan ini sudah terjadi sejak tahun lalu. Lubang jalan menurut salah seorang warga Rustana kini semakin parah. Lubang jalan ada yang mencapai 30 cm dengan lebar hingga dua meter, bahkan 3 meter. Sulit bagi pengendara untuk menghindari lubang jalan karena lubang terdapat dimana-mana. Bila hujan atau usai hujan genangan air dilubang jalanpun hingga terdapat di mana-mana. Laju kendaraan tidak bisa dipacu dengan cepat, termasuk kendaraan sepeda motor sekalipun. Bahkan laju kendaraan roda empat paling hanya bisa melaju sekitar 10 hingga 15 km per jam saja. “Sulit bagi kami bila harus mengantar orang sakit atau orang melahirkan, mereka akan bertambah parah kalau melintas ke jalur jalan kami karena ban kendaraan akan mebentur lubang, apalagi orang sakit kepala atau orang hamil. Itu udah tambah sakit,” kata Rustana. Sarmawi pengemudi angkot jurusan Kadipaten-Jatitujuh mengatakan kalau kendaraanya sering rusak akibat terus melintasi jalan tersebut. Dalam sebulan kerusakan selalu ada sehingga terpaksa harus berhenti beroperasi. “Yang pasti hampir semua angkot jurusan Jatitujuh tiap saat harus memperbaiki kendaraan. Kami hanya bisa mengeluh dengan kondisi jalan rusak ini karena tidka bisa memperbaiki,” kata Sarmawi. Menurut dia kendaraan berbadan pendek sebaiknya tidak melintasi jalan tersebut karena mesin dan badan kendaraan akan membentur badan jalan. Lalulintas kendaraan di wilayah Jatitujuh ini setiap harinya sangat padat. Baik angkutan pribadi, angkutan barang ataupun angkutan umum melintas setiap menit. Bahkan angkutan pasir dan batu dari arah Kadipaten disaat sore hari terus beriringan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat