kievskiy.org

Ribuan Warga Botram di Monumen Perjuangan

RATUSAN warga botram liwet dan bakar ikan di area Monumen Perjuangan 45 Kampung Ciseupan, Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Minggu 9 April 2017. Plt Bupati Subang Imas Aryumningsih bersama rombongan ikut botram bersama warga.*
RATUSAN warga botram liwet dan bakar ikan di area Monumen Perjuangan 45 Kampung Ciseupan, Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Minggu 9 April 2017. Plt Bupati Subang Imas Aryumningsih bersama rombongan ikut botram bersama warga.*

SUBANG, (PR).- Suasana Monumen Perjuangan 45 di Kampung Ciseupan Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang, Minggu 9 April 2017 pagi sudah terlihat ramai. Ratusan warga berbagai daerah termasuk aparat desa hingga para camat berdatangan. Mereka pun langsung melakukan berbagai persiapan, mulai membakar ikan, masak nasi liwet hingga menggelar daun pisang.

Kesibukan itu berlangsung bersamaan dengan digelarnya "Botram Nasi Liwet dan Ikan Bakar". Warga begitu antusias mengikuti acara itu karena hadir Plt Bupati Subang Imas Aryumningsih beserta rombongan, termasuk beberapa Kepala Dinas, Kasdim 0605 Subang Zarkoni, para camat dan kades. Suasana makin meriah dengan iringan hiburan.

Lokasi Monumen berada di Desa Cibuluh yaitu salah satu Desa Wisata di Kabupaten Subang. Selain sudah dikenal dengan adanya Saung budaya dan Saung Mulan di Kampung Bolang, keberadaan Monumen Perjuangan 45 di Kampung Ciseupan ini menjadi nilai tambah dan daya tarik khas bagi Desa Wisata Cibuluh.

Selain menjadi ajang silaturahmi dan memperkuat kebersamaan, acara botram ini juga diharapkan semakin memperkuat keberadaan Desa Wisata Cibuluh hingga bisa lebih dikenal ke berbagai daerah.

Salah seorang penggagas acara yang juga Wakil Ketua DPRD Subang, Hendra Purnawan mengatakan monumen perjuangan ini menjadi kebanggaan warga Tanjungsiang, dan Umumnya Kabupaten Subang. Ketika masa penjajahan, di Ciseupan Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang, ini terjadi pertempuran hebat antara pasukan Siliwangi dengan tentara Belanda. Lokasi monumen ada di Desa Wisata Cibuluh, sehingga menjadi nilai tambah dan daya tarik khas bagi tujuan wisata. 

"Tapi sayang saat ini akses jalannya di beberapa lokasi masih ada yang rusak. Saya dan tentunya warga di sini berharap ada dukungan dari ibu Plt. Bupati melalui dinas teknis buat perbaikan infrastruktur, utamanya jalan ke Desa wisata Cibuluh termasuk yang menghubungkan beberapa lokasi tujuan wisata," katanya.

Plt Bupati mengungkapkan, melalui Kepala Dinas PUPR Subang yang bertanggungjawab terhadap jalan, perbaikan jalan akan mendapat prioritas. Nanti bertahap perbaikan jalan rusak akan dituntaskan. "Saya juga minta maaf belum semua program bisa dilaksanakan, soalnya anggaran relatif terbatas, tetapi kami tentunya terus berjuang supaya semua program bisa dilaksanakan, utamanya infrastruktur," ujarnya.

Selain itu, Imas juga mengatakan dirinya hadir karena sudah janji, dan minta maaf kegiataan Ngagobyag Ikan tanpa alat di Sungai tidak jadi di sini dan dipindahkan ke Leuwinangka. "Jadi dipindah karena pertimbangan keselamatan, debit air besar dan sering hujan deras. Jadi aliran air di sungai sulit dikendalikan," katanya.

Dikatakannya, Subang memiliki beberapa desa wisata, salah satunya di Cibuluh ini. Potensi dan keindahan alamnya tidak kalah dengan daerah lain termasuk Bali. Namun masih perlu ada penataan dan pengembangan termasuk meningkatkan SDM warga dan dukungan infrastruktur, sehingga bisa siapp enjadi tujuan wisata. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat