kievskiy.org

700 Pelajar Peserta Program keluarga Harapan Drop Out

CIAMIS, (PR).- Sebanyak 700 anak peserta Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Ciamis tidak melanjutkan sekolah dan drop out. Umumnya siswa yang tidak melanjutkan sekolah ada di jenjang SMP/MTS dan SMA sederajat serta di tingkat sekolah dasar (SD). 

Jumlah tersebut merupakan temuan penyisiran yang dilakukan oleh petugas PKH yang tersebar di 27 kecamatan. Kondisi tersebut mengakibatkan keluarga sangat miskin tersebut kehilangan bantuan untuk anak tersebut. 

"Hasil penyisiran terhadap peserta PKH, ternyata ada 700 anak yang DO (drop out) dan tidak melanjutkan sekolah, mulai dari jenjang SD hingga SMA dan sederajat. Jumlah tersebut hanya yang masuk sebagai peserta PKH," tutur Koordinator PKH Ciamis Indra Maulana, Jumat 14 April 2017, saat pembinaan pendamping PKH di Dinas Pendidikan Ciamis. 

Indra mengungkapkan, siswa yang DO umumnya karena faktor ekonomi. Mereka memilih untuk bekerja, membantu orang tuamencari nafkah. Alasan lainnya karena semangat belajar siswa menurun. "Bahkan ada yang memilih menikah muda. Persoalannya sangat komplkes, sehingga anak maupun remaja memilih tidak tidak melanjutkan pendidikannya. Kami juga berupaya membujuk, akan tetapi semuanya kembali kepada orang tersebut," ujarnya. 

Dia mengungkapkan, bantuan sekolah untuk anak PKH tingkat SD sebesar Rp 450.000 per tahun. Jenjang SMP Rp 750.000 dan SMA sebesar Rp 1 juta. Dengan status tanpa sekolah tersebut, mengakibatkan PKH tersebut kehilangan bantuan. 

"Status masih sekolah merupakan sakah satu komponen untuk mendapat bantuan PKH. Agar kembali dapat bantuan, syaratnya anak tersebut harus bersekolah lagi. Kami juga bekerjasama dengan Dinas pendidikan (Disdik) Ciamis untuk kembali menumbuhkan semangat belajar, termasuk mengubah pola pikir orang tua tentang arti pentingnya pendidikan untuk masa depan," kata Indra.

Meski demikian, kata Indra, masih terbuka kesmepatan bagi anak itu untuk tetap melanjutkan pendidikan. Mereka diarahkan untuk melanjutkan di sekolah nonformal, yakni paket B maupun paket C. "Sebangian ada yang ditanggulangi dengan program pendidikan Kartu Calakan Pemkab Ciamis, sehingga tidak ada yg DO dengan alasan ekonomi," ungkapnya. 

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Ciamis Wawan S Arifin membenarkan adanya sekitar 700 siswa yang DO atau tidak melanjutkan sekolah. Salah satu uaya yang dilakukan untuk mengatasi tersbeut yakni bekerjasama dengan pendamping PKH. 

"Data terseut hanya yang di PKH, dengan demikian dimungkinkan masih ada yang diluar itu. Kami juga berupaya agar mereka kembali bersekolah, sedangkan yang sudah bekerja dapat meneruskan di Paket B atau C," tuturnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat