SUBANG, (PR).- Target nasional tanam padi di Kabupaten Subang selama musim tanam Oktober 2016 - Maret 2017 tak tercapai. Selama musim tanam rendeng tersebut, pencapaian realisasi tanam padi hanya sekitar 92,46 persen dari target nasional. "Kami akui cukup berat bisa memenuhi target tanam padi yang ditetapkan nasional. Sebab target yang ditetapkan terbilang tinggi yaitu 104 ribu hektar. Sedangkan luas areal baku lahan sawah di Subang hanya 84 ribu hektar," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Djadja Rohadamadja, saat dihubungi Minggu, 16 April 2017. Walaupun target nasional tak tercapai, dia menuturkan, tetapi realisasi tanam padi di Kabupaten Subang bisa melebihi target Kabupaten dan Provinsi. Pencapaian realisasi tanam padi Oktober - Maret di Kabupaten Subang seluas 96.307 hektar. Sedangkan target pemerintah pusat yaitu 104.156 hektar, dan pencapaian realisasi tanam sebesar 92.46 persen dari target nasional. "Itu artinya ada sisa target tanam nasional seluas 7.849 hektar yang tak terealisasi. Kalau dilihat target provinsi dan kabupaten yaitu sekitar 87 ribu hektar, realisasi tanam Oktober - Maret sudah tercapai malah melebihi target," katanya. Dikatakannya, berbagai upaya memenuhi target nasional telah dilakukan mendorong percepatan tanam para petani. Selain melibatkan dinas, kelompok tani didukung pula babinsa Kodim 0605 Subang. Salah satunya mendorong percepatan tanam, setiap petani yang sudah selesai panen, terus diimbau agar mereka segera melakukan tanam lagi. "Hasilnya realisasi tanam ada peningkatan, bila dibandimg lahan baku, luasnya cukup signifikan. Sebagian petani bisa dua kali tanam dalam rentang waktu musim tanam Oktober - Maret. Namun belum bisa mencapai target nasional," katanya. Selain itu, lanjut Djadja, upaya melakukan percepatan tanam di beberapa daerah dihadapkan pada tingginya curah hujan. Malahan ada pula areal sawah yang tergenang banjir, sehingga waktu tanamnya menjadi mundur. "Ada juga areàl tanaman di akhir Maret baru panen, sehingga mereka baru bisa tanam lagi di bulan April," ujarnya. Diberitakan sebelumnya, akhir Februari 2017 lalu seluas 1.212 hektar tanaman padi di Kabupaten Subang dilanda banjir. Dari areal seluas itu, 50 hektar di antaranya tak bisa diselamatkan, sehingga mengalami puso.*