kievskiy.org

Warga Gelar Doa Bersama di Lokasi Tabrakan Beruntun Puncak

Puluhan warga melakukan doa bersama di lokasi tabrakan beruntun Tanjakan Selarong Desa Cipayung Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor, Sabtu, 29 April 2017, tepat sepekan setelah kejadian tabrakan.*
Puluhan warga melakukan doa bersama di lokasi tabrakan beruntun Tanjakan Selarong Desa Cipayung Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor, Sabtu, 29 April 2017, tepat sepekan setelah kejadian tabrakan.*

CIBINONG, (PR).- Puluhan warga melakukan doa bersama di lokasi tabrakan beruntun Tanjakan Selarong Desa Cipayung Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor tepat sepekan setelah kejadian, Sabtu, 29 April 2017. Sepanjang kegiatan yang dimulai pukul 14.00 hingga 15.00, warga juga mengungkapkan keluhannya terhadap pemerintah daerah setempat dan aparat kepolisian.

Terdapat setidaknya 18 poin tuntutan warga yang disebutkan Sekretaris Desa Citeko, Sahrudin Shobirin dalam orasinya. Menurut dia, kecelakaan di jalur Puncak salah satunya disebabkan fasilitas rambu-rambu lalu lintas yang masih minim. "Semoga ini menjadi perhatian semua pihak, terutama pemerintah Kabupaten dan Pusat agar tidak terjadi lagi," katanya.

Sahrudin meminta dinas terkait yang menangani jalur Puncak memasang rambu-rambu lalu lintas setiap 500 meter. Warga juga meminta instansi terkait memasang imbauan di setiap restoran, hotel dan tempat peristirahatan penggunaan jalan agar lebih menjaga kondisi pengendara dan kendaraannya.

Kekurangan rambu-rambu jalan juga diperburuk kondisi badan jalan yang bergelombang dan berlubang di sejumlah lokasi. "Tolong buatkan tempat-tempat di titik-titik tertentu untuk bantalan penahan atau bantalan pengaman khusus guna menahan ketika ada kendaraan yang rem blong," kata Sahrudin menambahkan.

Selain kekurangan rambu-rambu lalu lintas, warga juga menganggap pemerintah dan kepolisian kurang mengawasi kendaraan yang melintas di puncak, terutama sebelum tabrakan tersebut. Peristiwa tersebut diharapkan jadi bahan evaluasi dinas terkait dan kepolisian untuk meningkatkan pengawasan kendaraan umum yang tidak layak beroperasi melalui razia di area peristirahatan dalam tol sebelum keluar di gerbang Ciawi.

Tabrakan yang bermula dari bus HS Transport, Sabtu pekan lalu melukai puluhan orang dan menewaskan empat orang termasuk salah seorang di antaranya Kepala Desa Citeko Dadang Sulaeman. Sahrudin meminta petugas kepolisian mencabut izin bus pariwisata yang melanggar aturan. Termasuk, mengevaluasi izin bus trayek yang melintasi jalur Puncak karena warga kerap mendapati bus tersebut melaju secara ugal-ugalan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat