kievskiy.org

Dedi Mulyadi Kritik Pelayananan Puskesmas Cibungur

BUPATI Purwakarta Dedi Mulyadi saat memberikan pengarahan kepada staf pendaftaran di Puskesmas Cibungur, di Desa Cibungur, Kecamatan Cibungur Kabupaten Purwakarta, Rabu 3 Mei 2017.*
BUPATI Purwakarta Dedi Mulyadi saat memberikan pengarahan kepada staf pendaftaran di Puskesmas Cibungur, di Desa Cibungur, Kecamatan Cibungur Kabupaten Purwakarta, Rabu 3 Mei 2017.*

PURWAKARTA, (PR).- Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi melakukan peninjauan ke Puskesmas Cibungur. Tepatnya di Desa Cibungur, Kecamatan Cibungur, Kabupaten Purwakarta. Dalam kunjungan tersebut, Dedi sempat geram dengan kondisi Puskesmas yang tidak tertata dengan rapi. Salah satunya dengan penyimpanan bantuan makanan yang dibiarkan begitu saja. Bahkan di salah satu pojok ruangan tersebut, juga terdapat meja untuk tenis meja.

"Seharusnya bantuan makanan dan meja ping-pong ini diletakan di sebuah gudang. Pembangunan gudang bisa mengorbankan ruangan yang ada. Misal ruangan kepala puskesmas bisa digabung dengan ruang TU‎. Karena kepala Puskesmas kan seharusnya melayani warga jadi tidak akan banyak diam di ruangan," ujarnya pada Rabu 3 Mei 2017.

Tak hanya itu saja, Dedi juga merasa tidak puas dengan cara kerja staf di bagian pendaftaran puskesmas tersebut. "Pendaftarannya masih ditulis manual, baru dimasukkan ke komputer, ini tidak efektif karena menghabiskan waktu," kata Dedi.

Sementara menurut staf puskesmas tersebut, penulisan adalah sebagai cara menanggulangi apabila listrik mati di Puskesmas Cibungur itu. Menanggapi hal itu Dedi pun segera akan membuat aplikasi khusus. Aplikasi ini adalah untuk pelayanan puskesmas, dan akan ada dalam waktu dekat.

Pencegahan Penyakit via SMS

Sementara itu, untuk menekan penyebaran penyakit, Dedi Mulyadi juga meminta kepada Puskesmas Cibungur untuk mendata nama warga di sekitar puskesmas.

Nantinya warga ini akan menerima SMS yang dikategorikan. Misalnya untuk keluarga yang memiliki anak kecil untuk tidak membiarkan anaknya jajan sembarangan.

"Di Puskesmas Cibungur, banyak anak terkena diare, penyebabnya adalah saat liburan jajan anak-anak tidak terkontrol. Padahal di sekolah-sekolah di Purwakarta siswa dilarang jajan di sekolah. Sehingga makanannya lebih terjaga," ujarnya.

Atau bisa juga SMS ini adalah untuk pasangan suami istri yang telah memiliki anak banyak. Mereka diimbau untuk bisa memanfaatkan alat kontrasepsi.

Dengan demikian kata Dedi, dengan pencegahan tersebut, biaya APBD untuk kesehatan. Karena pencegahan sudah dilakukan sejak dini. "Jangan sampai kita habiskan biaya terus untuk obat. Karena seperti diketahui di Purwakarta biaya kesehatan masyarakatnya gratis," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat