MAJALENGKA,(PRLM).- Jumlah peserta baru program Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Majalengka lebih didominasi oleh kaum laki-laki. Mereka mengikuti metoda operasi pria (MOP) atau lebih dikenal dengan sebutan pasektomi. Padahal di daerah lain, partisipasi pria dalam program KB relatif rendah.
Tingginya peserta baru KB dari kalangan pria ini terbukti pada saat pelayanan KB Kesehatan yang diselenggarakan di Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Selasa 9 Mei 2017.
Menurut keterangan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Asmara Dewi, jumlah peserta baru KB mencapai 193 orang. Sebanyak 127 orang diantaranya berasal dari kaum laki-laki. Mereka semua mengikuti program MOP.
“Semula kami menargetkan akseptor untuk MOW (metode operasi wanita) sebanyak 100 orang, ternyata hanya tercapai 66 orang. Sedangkan MOP kami mentargetkan akseptor baru sebanyak 110 orang ternyata melebihi target yang kami harapkan. Akseptor baru dengan metoda MOP mencapai 127 orang. Itu menunjukan kesertaan KB dari kaum laki-laki sangat tinggi,” ungkap Dewi.
Kaum pria sekarang mulai banyak yang menyadari pentingnya ber-KB. Ikutnya mereka dalam program KB ini ditunjang berbagai alasan. Ada yang istrinya kurang sehat sehingga memilih suami yang ikut program. Ada pula yang benar-benar suaminya yang menginginkan.
Mereka yang menjadi peserta baru KB baik pasektomi ataupun tubektomi ini adalah keluarga yang anaknya sudah lebih dari dua dan tiga orang. Merekapun berpikir alat kontrasepsi lain dinilai kurang efektif karena harus rutin. Dengan demikian jika terlewat maka terancam hamilan dan punya anak lagi. Apa pula calon akseptor yang menurut medis kurang baik dengan menggunakan IUD atau inplan.
Rerata dua anak
Sementara itu Wakil Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengatakan, data kepemilikan anak dari seorang perempuan atau Total Fertility Rate (TFR) di Kabupaten Majalengka pada 2010-2015 sebesar 1,86. Artinya rata-rata seorang ibu di kabupaten ini memiliki 1 sampai dengan 2 orang anak saja.
“Bila melihat data tersebut angka kepemilikan anak di Majalengka ini rata-rata adalah dua, ini menunjukan keberhasilan program KB di Kabupaten Majalengka. Namun tentu di antara ribuan keluarga ada sejumlah keluarga yang memiliki anak lebih dari dua, bahkan empat anak.” ungkap Wabup.
Angka kelahiran ini menurut Karna harus diatur untuk menjaga kesehatan reproduksi dan kesehatan anak itu senidiri. Disamping itu sebuah keluarga juga harus mempertimbangkan bagimana tingkat pendidikan anak-anaknya serta masa depan mereka kelak.