kievskiy.org

2 ABK Tewas di Speedboat Dinas Perikanan Jabar

POLISI memasang garis polisi di kapal speedboat Cakalang milik Dinas Perikanan dan Kelautan Jabar yang ditambatkan di dermaga Pelabuhan Perikanan Kejawanan, Jumat 12 Mei 2017. Dua anak buah kapal (ABK) kapal itu tewas, sementara satu ABK lainnya kritis, Kamis 11 Mei 2017 sore.*
POLISI memasang garis polisi di kapal speedboat Cakalang milik Dinas Perikanan dan Kelautan Jabar yang ditambatkan di dermaga Pelabuhan Perikanan Kejawanan, Jumat 12 Mei 2017. Dua anak buah kapal (ABK) kapal itu tewas, sementara satu ABK lainnya kritis, Kamis 11 Mei 2017 sore.*

CIREBON, (PR).- Dua anak buah kapal (ABK) speedboat Cakalang milik Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Jawa Barat ditemukan tewas. Sementara satu ABK dalam kondisi kritis, Kamis 11 Mei 2017 sore. Ketiganya ditemukan terkapar tak berdaya saat kapten kapal meninjau aktivitas mereka. Korban tewas yakni DM May Trio Vimeris (26) warga Desa Tangkil Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon dan Hardiansyah (26) warga Celancang Kabupaten Cirebon.

Sementara Gufta Ananda (25) warga Celancang Kabupaten Cirebon, yang dalam kondisi kritis, dirawat di Rumah Sakit Tentara Ciremai. Dugaan sementara kematian dua ABK dan satu ABK kritis akibat kekurangan oksigen. Ketiganya ditemukan dalam kapal speedboat pengawas, yang tertutup rapat dan terkunci dari dalam. Saat kapten kapal Tri Nurhadi bermaksud membawa makan untuk mereka bertiga, dia shock saat melihat ketiga ABK tergeletak.

Saat ditemukan, Vimeris dan Hardiansyah ditemukan berada di atas bangku panjang dalam kondisi duduk dan berbaring. Sementara Gufta Ananda tergeletak di lantai kapal.
Posisi Gufta yang ada di bawah diduga yang menyelematkan nyawanya, karena masih mendapatkan sisa-sisa oksigen.

Menurut penuturan sejumlah nelayan di PPN Kejawanan, saat ditemukan Gufta dalam kondisi kejang-kejang, dan dari mulutnya keluar busa. Speedboat ditambatkan di dermaga Pelabuhan Perikanan Nasional Kejawanan, persis di depan Kantor Satuan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementrian Kelautan dan Perikanan. "Kejadian tersebut sontak membuat geger pengunjung Pantai Kejawanan yang ramai oleh pengunjung, karena libur," kata Jamal, seorang nelayan Jumat, 12 Mei 2017.

Koordinator Kantor Satuan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementrian Kelautan dan Perikanan, Sakti Anton mengungkapkan, saat kejadian kebetulan dia sedang ada di kantornya, persis di depan speedboat ditambatkan. "Sebetulnya kami sudah mempersilahkan kepada ABK speedboat Cakalang, kalau mau beristirahat silahkan di kantor kami. Tetapi mungkin karena tidak enak, tidak pernah ada yang istirahat di kantor kami," katanya.

Bersih-bersih kapal

Kepala Balai Pengawasan dan Konservasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Wilayah Utara Cirebon Diskanla Jabar Sudarto mengungkapkan, ketiganya memang sedang bertugas jaga kapal. "Menurut keterangan, sejumlah nelayan mereka masih melihat ketiganya melakukan aktivitas seperti bersih-bersih kapal, sekitar pukul 9.00 pagi," kata Sudarto.

Menurut Sudarto, speedboat pengawas Cakalang, adalah satu dari dua speedboat pengawas yang dimiliki Balai Pengawasan dan Konservasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Wilayah Utara Cirebon. "Kami punya dua Cakalang dan Sembilang. Speedboat patroli di perairan pinggiran dan mengawasi kapal kecil," jelasnya.

Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota Adi Vivid Agustiadi Bachtiar yang dikonfirmasi mengungkapkan, dugaan sementara kejadian tersebut akibat kehabisan oksigen. "Saat kejadian, tempat kejadian perkara kapal dalam keadaan tertutup dan terkunci dari dalam. Namun untuk kepastian masih menunggu hasil autopsi terhadap kedua jenazah," katanya.

Selain otopsi, keterangan Gufta Ananda yang selamat dan saat ini dalam kondisi kritis, diharapkan juga akan bisa mengungkapkan kejadian tersebut. Menurut dia, kronologis kejadian bermula saat kapten kapal Tri Nurhadi WK (33) warga Jln. Dr. Ciptomangunkususmo gang Mawar No. 106 Kelurahan Kesambi, bermaksud meninjau kapal motor Cakalang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat