kievskiy.org

Orangtua Dosen ITB Suryo Utomo Lakukan Tes DNA

PROSES identifikasi jenazah yang diduga Suryo Utomo (30), Dosen ITB yang dilaporkan hilang Rabu 10 Mei 2017 lalu di RSUD Cianjur, Minggu 14 Mei 2017. Proses identifikasi masih dilakukan terhadap jasad yang ditemukan di Waduk Cirata tersebut. Keluarga Suryo Utomo masih kesulitan mengenali jasad karena kondisinya sudah rusak.*
PROSES identifikasi jenazah yang diduga Suryo Utomo (30), Dosen ITB yang dilaporkan hilang Rabu 10 Mei 2017 lalu di RSUD Cianjur, Minggu 14 Mei 2017. Proses identifikasi masih dilakukan terhadap jasad yang ditemukan di Waduk Cirata tersebut. Keluarga Suryo Utomo masih kesulitan mengenali jasad karena kondisinya sudah rusak.*

CIANJUR, (PR).- Orangtua Dosen ITB, Suryo Utomo (30), kembali mendatangi RSUD Sayang, Cianjur, untuk melakukan tes DNA. Hal tersebut ditempuh pihak keluarga, lantaran masih banyak keraguan terkait tewasnya Suryo Utomo.

Keluarga masih meragukan kebenaran terkait identitas jenazah pria yang diduga tewas bunuh diri itu. Oleh karena itu, pihak keluarga pun melaksanakan pengambilan sampel DNA untuk menempuh proses selanjutnya.

Petugas Forensik RSUD Sayang, Cianjur, Soni Irawan pun membenarkan kedatangan orangtua Suryo Utomo. "Hari ini, orangtua Suryo datang untuk mengambil sampel yang dibutuhkan dalam tes DNA," kata Soni, Rabu 17 Mei 2017.

Proses pengambilan sampel pun berlangsung beberapa jam di Instalasi Pemulasaraan Jenazah dan Kedokteran Forensik RSUD Sayang, Cianjur. Kepala IPJ Dendi Kurniadi mengatakan, orangtua Suryo melakukan pengambilan darah dan melengkapi laporan forensik yang dibutuhkan.

Sayangnya, orangtua Suryo Utomo menolak memberikan keterangan kepada awak media yang menunggu proses pengambilan sampel tersebut. Setelah proses pemenuhan kelengkapan kebutuhan tes DNA usai, orangtua Suryo bergegas meninggalkan area rumah sakit tanpa menghiraukan pertanyaan wartawan.

Dosen ITB itu diduga bunuh diri

Sebelumnya, polisi menduga dosen School of Business and Management (SBM) ITB itu tewas akibat bunuh diri. Menurut sejumlah saksi kepada polisi mengaku, Suryo terlihat gelisah karena mondar-mandir di lokasi temuan mobilnya.

"Dari hasil penyelidikan dan autopsi pihak Instalasi Pemulasaraan Jenazah dan Kedokteran Forensik (IPJKF) RSUD Sayang Cianjur, dipastikan Suryo tewas akibat bunuh diri," ujar Wakapolres Cianjur Santiadji Kartasasmita, Senin 15 Mei 2017.

Menurut dia, hasil autopsi menyatakan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda luka akibat tindak pidana. Selain itu, berdasarkan informasi yang diperoleh dari sejumlah saksi menyatakan kondisi terakhir Suryo yang terlihat depresi. Setelah itu, Suryo dinyatakan menghilang dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia Sabtu 13 Mei 2017 lalu di Waduk Calingcing, Cirata, Desa Sindangsari, Kecamatan Ciranjang.

Terungkapnya hasil autopsi Suryo Utomo itu akhirnya menjelaskan penyebab kematian ayah beranak satu itu. Walaupun, belum diketahui secara pasti alasan di balik tindakan nekat yang merenggut nyawanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat