kievskiy.org

Semua Santri Pesantren Hidayatullah yang Terseret Ombak Pantai Rancabuaya Ditemukan

DEPOK, (PR).-Tim SAR Gabungan menemukan jasad Muhammad Syaifullah Abdul Aziz (15), santri Pesantren Hidayatullah, Kota Depok. Dengan penemuan jasad Syaifullah yang terseret ombak Pantai Rancabuaya, Kabupaten Garut, maka lima santri yang menjadi korban telah ‎dievakuasi seluruhnya.

Jenazah Syaifullah ditemukan Jumat 19 Mei 2017, sekitar pukul 11.50 WIB. Kepala Biro Hukum DPP Hidayatullah Dudung Amadung Abdullah menyatakan, jenazah santri asal Kota Bandung tersebut langsung dibawa ke rumah duka.

"Saat ini sedang dalam perjalanan ke Bandung," ucap Dudung dalam pesan singkatnya, Jumat siang. Rencananya, korban akan dikafani di rumahnya di kawasan Cipaganti dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Cilengkrang. Seluruh jasad santri yang menjadi korban pun telah ditemukan tim pencarian dan penyelamatan atau tim search and rescue (SAR).

Jenazahnya Muhammad Syaifullan Abdul Aziz telah dievakuasi dan kini sudah diterima oleh keluarga yang berada di lokasi kejadian. Dengan menggunakan mobil ambulance Laznas BMH, selanjutnya jenazah diantar tim menuju rumah duka di Komplek Cipaganti Graha II nomor c 27 Ujungberung RT 5/10 Cigending, Bandung. Rencananya, jenazah akan dishalatkan di Masjid Darul Ilmi Bandung, kemudian malam ini dimakamkan di TPU Cilengkrang pukul 19.00 (bada Isya).

Empat jasad lainnya sudah ditemukan beberapa waktu lalu. Wisnu Dwi Airlangga (15) ditemukan Kamis 18 Mei 2017 pada pukul 04.05 WIB. Wisnu pun segera dibawa ke rumah duka dan dikuburkan di Kota Depok.‎ Tiga jasad lainnya ditemukan Rabu 17 Mei 2017 sore. Ketiganya adalah Muhammad Faisal Ramadhana (16), Khalid Abdullah Hasan (15), dan Rijal Amarullah (15). Faisal dan Khalid juga merupakan santri ‎asal Depok. Sedangkan Rijal dari Tangerang.

Kronologi peristiwa

Kelima santri ‎adalah siswa kelas 9 SMP di Hidayatullah. Peristiwa nahas yang menimpa para santri tersebut bermula dari keberangkatan rombongan santri dalam rangka wisata alam ke Rancabuaya. Mereka berangkat Senin 15 Mei 2017, sekitar pukul 06.30 WIB. Setelah 12 jam perjalanan, rombongan tiba di Rancabuaya sekitar pukul 19.00 WIB.‎ Santri yang berangkat berjumlah 23 orang. Mereka berangkat menggunakan dua mobil Elf dengan didampingi satu pengasuh dan diantar dua sopir.

Para santri ini berwisata selepas mengikuti ujian terbuka Tasmi dan Tahfidzhul ‎Quran. ‎Iwan menuturkan, peristiwa 13 santri yang terseret ombak terjadi, Selasa 16 Mei pukul 16.00. Delapan santri berhasil menyelamatkan diri, lima lainnnya hilang. Selepas kejadian, tim penyelamat dari SAR, BPBD Garut, polisi air segera bergerak melakukan pencarian. Pencarian dilakukan dengan menyisir pantai dan menyelam. Pihak pesantren juga mengirimkan tim SAR sendiri guna membantu pencarian. Kini semuanya sudah ditemukan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat