CIBINONG, (PR).- Pembangunan ruang kelas baru (RKB) di tujuh sekolah dasar Kabupaten Bogor mengalami gagal lelang. Akibatnya, pembangunan sekolah dengan total pagu anggaran Rp3.583.260.000 dipastikan mengalami keterlambatan.
Kepala Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (BLPBJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Budi Cahyadi Wiryadi menjelaskan, ketujuh paket kegiatan itu gagal lelang karena pengusaha yang mengajukan persyaratan belum memenuhi kualifikasi. “Banyak di antara penyedia jasa yang tidak lulus dalam evaluasi penawaran,” kata dia, Selasa 30 Mei 2017.
Budi mengatakan lelang pembangunan ini dilelang ulang dengan syarat ada permohonan lelang ulang dari Kepala Dinas yang bersangkutan kepada pihak BLPBJ. “Kami menunggu dulu surat permohonannya, bisa jadi ada yang harus dikoreksi dulu dokumennya,” katanya menegaskan.
Ketujuh paket pembangunan yang gagal lelang itu ialah pembangunan RKB SDN Tonjong 01 dengan pagu anggaran Rp542.700.000, SDN Kadumanggu 01 (Rp342.990.000), dan SDN Cijayanti 01 (Rp592.860.000). Juga SDN Karang Tengah 03 (Rp542.700.000), SDN Citaringgul 04 (Rp542.700.000), dan SDN Cijayanti 04 (Rp383.400.000). Selain pembangunan ruang kelas baru, di dalamnya ada pula proyek rehabilitasi SDN Cibening 02 (Rp635.910.000).
Di perkotaan lancar
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor TB Luthfie Syam juga mengeluhkan masalah yang kerap terjadi dalam pembangunan ruang kelas baru adalah gagal lelang. Menurutnya, pihak kontraktor keberatan dengan standar harga yang ditetapkan karena disamakan dengan pembangunan di wilayah perkotaan. Pihak kontraktor, menurutnya, perlu diberi keterangan jarak sekolah tersebut agar bisa memperhitungkan biaya perjalanannya.
Sementara itu, kata Luthfie, pembangunan RKB di wilayah perkotaan sudah hampir selesai. Penyelesaian hanya tinggal menambah beberapa rombongan belajar (Rombel). Untuk memenuhi kebutuhan siswa, Luthfie merasa perlu menambahkan ruang kelas baru. "Sebab pertumbuhan peserta didik kita terus meningkat, pertahunnya mencapai 18 ribu murid,” katanya.