kievskiy.org

Aa Gym Masuk Bursa Pilgub Jabar, Ini Komentar Dedi Mulyadi

PURWAKARTA, (PR).- Dai kondang sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Bandung, Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym, secara mengejutkan masuk dalam bursa calon Gubernur Jawa Barat yang dirilis oleh Lembaga Survei Poltracking.

Berdasarkan rilis lembaga survei yang digawangi oleh Hanta Yuda tersebut, Aa Gym menjadi calon kandidat yang memiliki tingkat popularitas yang paling tinggi sebesar 92,04%. Disusul Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dengan 86,05%, Politisi Partai Demokrat Dede Yusuf dengan 84,03% dan Walikota Bandung Ridwan Kamil dengan 79%.

Sementara itu, artis sekaligus politisi PAN Desy Ratnasari sebesar 78%, politisi PDIP Rieke Dyah Pitaloka sebesar 71,38%. Disusul Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Politisi Partai Amanat Nasional Primus Yustisio masing-masing dengan 57,63% dan 55,38%.

Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi positif kemunculan Aa Gym. Ia berujar, Aa Gym dapat menjadikan prosesi ritual demokrasi lima tahunan di Jawa Barat menjadi lebih berwarna.

“Saya menyambut gembira Aa Gym masuk bursa Pilgub Jabar. Artinya, masyarakat Jawa Barat bakal memiliki berbagai alternatif pilihan tokoh dari yang selama ini ramai dibicarakan,” ungkap Dedi. Ia ditemui usai peresmian Pondok Pesantren Tahfidz Yatim Piatu al Muchtar di Desa Benteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Minggu, 11 Juni 2017.

Hak politik

Menurut Dedi, majunya Aa Gym juga merupakan bagian dari hak politik yang dia miliki. Sebab, dalam negara demokrasi, setiap orang memiliki hak yang sama untuk mengartikulasikan kepentingan politiknya masing-masing.

“Setiap orang memiliki hak untuk memilih dan dipilih, untuk dicalonkan dan mencalonkan. Termasuk Aa Gym, dan semua kalangan bisa mengikutinya, itu normal saja,” katanya menambahkan.

Ia pun mengaku tidak merasa khawatir atas hasil berbagai survei yang minggu ini dirilis. Menurut Dedi, siapapun yang kelak terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat merupakan hasil dari proses takdir Tuhan. Juga sesuai dengan pilihan masyarakat.

“Apa sih yang harus dikhawatirkan, saya tidak khawatir soal apapun, saya mah fokus bekerja saja. Kan siapa yang jadi sudah ada takdirnya dan semua merupakan cermin dari keinginan masyarakat umum,” pungkas Dedi mengakhiri.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat