MAJALENGKA,(PRLM).- H+3 lebaran harga daging ayam dan sapi mulai berangsur normal. Pada H-1 lebaran lalu, semua kebutuhan pokok mengalami lonjakan yang cukup tajam. Pedagang di pasar tradisional pun mulai beraktivitas kembali. Namun sebagian masih ada yang libur dengan menutup kios dagangannya.
Menurut keterangan sejumlah pedagang daging, dengan harga yang mulai normal, omzet penjualan menurun dari hari-hari biasanya. Pembeli daging sapi memang kebanyakan pedagang bakso, jarang masyarakat umum membeli daging sapi. Sejumlah konsumen lebih memilih sayuran segar untuk menghilangkan kejenuhan dari makanan bersantan setelah lebaran kemarin.
“Sekarang penjualan daging betul-betul lesu, bahkan usus atau jeroan sapi serta tulang tidak laku sama sekali. Padahal biasanya diburu pedagang empal dan masyarakat umum yang butuh sumsum tulang. Masyarakat umum kini sangat jarang yang beli, kami kebanyakan melayani pedagang bakso saja,” ungkap Dudung salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Majalengka.
Harga daging pun menurut Dudung mulai berangsur normal walaupun belum kembali ke harga semula. Saat bulan puasa, harga daging sapi untuk pelanggan hanya Rp 120.000 per kg dan pembeli umum seharga Rp 125.000 per kg. Pada H-1 lebaran, harga melonjak Rp 150.000 hingga Rp 160.000 per kg. Kini setelah lebaran harga turun Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per kg atau menjadi Rp 135.000 per kg.
Harga daging ayam
Demikian halnya dengan harga daging ayam broiler. Sebelumnya harga daging ayam sempat mencapai Rp 50.000 per kg. Kini turun Rp 10.000 atau menjadi Rp 40.000. Harga daging ayam kampung yang pada saat menjelang lebaran mencapai Rp 100.000 per kg kini turun menjadi Rp 80.000 per kg.
Menurut Mimin dan Iding pedagang daging ayam, stok ayam di rumahnya cukup banyak karena semula disediakan untuk menghadapi lebaran. Namun, nyatanya tidak seluruhnya terjual.
“Sekarang ayam kampung di rumah masih sangat banyak. Awalnya kami menyediakan untuk dijual saat lebaran. Harga pembelian pun lumayan mahal. Namun kini kami tidak bisa menjual seperti halnya saat menjelang lebaran,” kata Iding.
Bosan makanan berlemak
Sementara itu komoditas yang banyak diburu konsumen di pasar tradisional saat ini adalah tempe, tahu, dan sayuran. Kondisi ini diduga karena masyarakat merasa jenuh dengan masakan bersantan dan daging. Harga tempe pun mengalami kenaikan. Satu potong tempe yang biasanya dijual dengan harga Rp 4.000 kini menjadi Rp 5.000.
Sejumlah ibu rumah tangga ditemui di pasar mengatakan mereka ke pasar mencari sayuran hijau seperti kangkung, bayam, kacang merah, paria dan jenis sayuran lainnya. Alasannya bosan terus-menerus makan makanan santan dan berlemak.