BOGOR, (PR).- Kebun Raya Bogor ditutup untuk wisatawan karena ada penyambutan mantan presiden Amerika Serikat ke 44 Barack Obama oleh Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jumat 30 Juni 2017. Penutupan mendadak itu membuat ribuan calon pengunjung terlantar di luar kawasan KRB.
Pihak pengelola KRB meminta maaf atas penutupan yang sangat mendadak itu. Akibat menutup kunjungan bagi wisatawan, pengelola kehilangan potensi pendapatan dari penjualan tiket masuk di sana sebanyak lebih dari 20 ribu lembar sehari pada masa liburan kali ini.
"Setelah mengadakan rapat pada Kamis 29 Juni 2017, kami sepakat tetap buka bahkan sudah dipublikasikan di media-media. Tapi Paspamres berkoordinasi lagi dan diputuskan ditutup baru (Jumat 30 Juni 2017) tadi pagi," kata Kepala Subbagian Kerjasama dan Informasi KRB, Rosniati A Risna, mengonfirmasi.
Meski mendadak, Rosniati memastikan tak ada pengembalian tiket pada calon pengunjung. Ia beralasan, sepanjang musim liburan seperti sekarang pihak pengelola tidak membuka pemesanan tiket sebelumnya. Menurut data kunjungan sejak Lebaran 2017, tingkat kunjungan ke KRB meningkat hingga melebihi 20 ribu pengunjung sehari.
Kecewa
Salah seorang wisatawan asal Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor, Iwan (40) mengaku tak tahu ada penutupan tersebut. "Saya sengaja membawa keluarga ke Kebun Raya Bogor mumpung lagi liburan anak-anak. Ternyata ditutup jadi hanya bisa lihat-lihat uncal dari luar saja," katanya mengeluh.
Calon pengunjung lainnya merasa kecewa karena dalam berbagai pemberitaan media massa sehari sebelumnya disebutkan KRB tetap buka meski ada kunjungan Obama. Meski kecewa, beberapa pengunjung mengaku antusias menunggu kedatangan mantan Presiden Amerika Serikat itu di dekat gerbang utama Istana Bogor.
![](https://kievskiy.org/#STATIC#/public/image/2017/06/kebun raya bogor_1.jpg)
"Saya tetap senang meskipun tidak bisa masuk ke Kebun Raya Bogor hari ini karena ada Obama yang mau datang," kata Ati (50) yang ditemui saat menunggu rombongan presiden di pinggir jalan sebrang Gerbang Utama Istana Bogor. Sayangnya, presiden dan tamu kehormatannya itu tidak membukakan kaca mobilnya untuk menyapa warga di sana.