kievskiy.org

Peningkatan tak Optimal, IPM Kota Bogor Peringkat Kelima dalam Lima Tahun Terakhir

BOGOR, (PR).- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bogor masih bertahan di peringkat kelima selama lima tahun terakhir. Data ini menurut perhitungan Badan Pusat Statistik setempat. Kepala BPS Kota Bogor Budi Hardiyono mengakui peningkatan IPM daerahnya belum optimal. Sehingga tidak menimbulkan dampak yang signifikan.

Menurut data BPS pada 2016, IPM Kota Bogor tercatat mencapai 74,50 poin, meningkat sekitar 0,85 poin dari tahun sebelumnya yakni 73,65 poin. Nilai IPM Kota Bogor itu jauh tertinggal dari Kota Bandung (80,13) yang masih berada di peringkat pertama se-Jawa Barat bahkan di bawah daerah terdekatnya, Kota Depok (79,60).

"Kendala kita (Kota Bogor) itu kurang pendapatan masyarakat yang menyebabkan kurangnya daya beli. Kalau pendapatannya tinggi otomatis bisa membiayai kesehatannya dan pendidikannya," kata Budi setelah bertemu Wali Kota Bogor di Balai Kota setempat, Senin 24 Juli 2017.

Menurut perhitungan BPS Kota Bogor, angka pengeluaran per kapita masyarakat 2016 mencapai Rp10.662.000 per tahun atau sekitar Rp20.000 per hari. Jumlahnya jauh tertinggal dari Kota Bandung (Rp15.805.000/kapita/tahun) dan Kota Depok (Rp14.560.000/kapita/tahun).

Pada kesempatan itu, BPS Kota Bogor menyampaikan sejumlah rekomendasi terhadap pemerintah daerahnya untuk mempercepat pertumbuhan IPM. Di bidang kesehatan, Budi mengatakan rata-rata harapan hidup masyarakat Kota Bogor sudah cukup baik yakni 72,95 poin pada 2016.

Angka rata-rata lama sekolah

Angka harapan hidup itu diharapkan beriringan dengan peningkatan kualitas kesehatan. Sehingga peningkatan jumlah penduduk usia tua tidak menjadi beban ekonomi penduduk usia produktif. Melalui pembinaan yang baik, penduduk usia tua menurut Budi bisa memiliki kualitas hidup yang baik dan tetap produktif secara ekonomi dan sosialnya.

Budi menilai permasalahan yang paling penting diperhatikan pemerintah daerah setempat ialah bidang pendidikan. "PR terbesarnya adalah meningkatkan semangat bersekolah di kalangan anak-anak dan remaja agar harapan lama sekolah semakin tinggi dan pada akhirnya meningkatkan rata-rata lama sekolah di Kota Bogor," katanya.

Masih menurut data BPS 2016, Budi mengatakan angka rata-rata lama sekolah di Kota Bogor masih relatif sama seperti tiga tahun terakhir yakni di kisaran 10 tahun. Namun, nilai harapan lama sekolah untuk usia 25 tahun ke atas mengalami peningkatan hingga 13 tahun dari sebelumnya 12 tahun.

Menanggapi rekomendasi BPS, Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku langsung mengintruksikan dinas terkait untuk melakukan pengecekan hasil kinerja mereka. Salah satu permasalahan yang dihadapinya ialah peningkatan daya beli masyarakat yang masih rendah meski angka kemiskinan justru menurun pada tahun ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat