kievskiy.org

Parasut tak Normal, Penerjun Jatuh ke Sungai

PASUKAN Katak TNI AL juga memusatkan melakukan latihan terjun payungnya di bandara Nusawiru Cijulang Pangandaran, beberapa waktu lalu.*
PASUKAN Katak TNI AL juga memusatkan melakukan latihan terjun payungnya di bandara Nusawiru Cijulang Pangandaran, beberapa waktu lalu.*

PARIGI, (PR).- Seorang siswa penerjun payung dari klub Nusawiru Paracentre, Dwijo (54), mengalami cedera ringan saat melakukan latihan terjun. Parasut yang ia kenakan saat melompat dari pesawat ternyata bermasalah. Ia pun kemudian mendarat di sebuah muara dan ditolong para nelayan di sana.

Klub Nusawiru Paracentre berada di Cijulang, Kabupaten Pangandaran. Sementara Duijo, sang penerjun, adalah atlet terjun payung asal Kota Bandung.

Sekertaris Persatuan Olah Raga Dirgantara (Pordirga) Cabang dari Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kabupaten Pangandaran, Dayat Sudrajat, membenarkan kejadian itu. Menurut dia, ada 24 siswa saat penerjunan itu. Mereka melakukan latihan terjun payung di atas ketinggian 4.000 meter, Sabtu 5 Agustus 2017.

"Beberapa saat setelah melompat dari pesawat latih, parasut utama yang ia kenakan terlilit. Sehingga ia berusaha melepas parasut utama lalu membuka parasut cadangan dengan cara menarik handle," ungkap Dayat, Minggu 6 Agustus 2017.

Sialnya, setelah penerjun itu menarik handle parasut cadangan, tali kemudi sebelah kanan tersangkut. Parasut cadangan itu juga kemudian bermasalah sehingga Dwijo berputar dan sulit mengendalikan parasutnya hingga mendarat terlalu cepat.

"Untungnya mendarat di air. Kalau di darat mungkin tidak akan tertolong," ucap Dayat. Ia menyampaikan ucapan terima kasih pada Rukun Nelayan di tempat itu yang dengan sigap menolong penerjun itu.

Kata Dayat, Dwijo langsung di bawa ke Puskesmas Cijulang setelah kejadian itu. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, Dwijo dinyatakan mengalami cedera pada tulang rusuk dan harus di rujuk ke RS Tasikmalaya. "Tapi alhamdulillah, ia tidak mengalami patah tulang dan diperbolehkan pulang," ujarnya.

Potensi besar, anggaran minim

Nusawiru Paracentre di Pangandaran berdiri sejak setahun lalu. Mereka kini memiliki 25 siswa yang juga merupakan atlet terjun. Namun, dari puluhan atlet tersebut ternyata bukan merupakan atlet asal dari Pangandaran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat