SUKABUMI, (PR).- Belum optimalnya pembinaan dari pemerintah daerah terhadap pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) berdampak terhadap hasil produksi. Hasil produk UKM menjadi minim sehingga tidak berkembang dan dikhawatirkan akan gulung tikar.
Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Reni Marlinawati usai melakukan pemaparan pada kegiatan Seri Kelas Keuangan UKM Kreatif di salah satu hotel berbintang, Selasa 8 Agustus 2017. “Kami melihat produk yang dihasilkan para UKM masih berjalan ditempat. Produk yang dihasilnya masih model lama tidak berkembang sehingga mengancam usahanya,” ujarnya.
Sebenarnya, kata Reni, kualitas UKM Sukabumi mampu bersaing dengan pelaku bisnis lainnya diluar Sukabumi. Hanya saja terbentur oleh persoalan pembinaan dari dinas terkait yang belum optimal. Tak ayal hal tersebut menyebabkan inovasi dari para pelaku usaha terhenti.
“Terlihat masih minimnya produk yang bermunculan dari Sukabumi. Padahal pelaku UMK tidak kalah produktif dibandingkan pelaku usaha lainnya. Mereka tidak hanya terbentur proses marketing. Tapi brandingnya yang masih minim, sehingga hanya mochi saja yang terus dikenal dari Sukabumi,” katanya.
Selain itu, kata dia, pengelolaan untuk memanajemen keuangan hasil produksi relatif masih sangat rendah. Kini memicu banyak pelaku UKM tidak hanya terancam gulur tikar. Tapi ratusan UKM kini telah gulung tikar karena hasil usaha yang diperoleh telah habis.
“Banyak pelaku yang mencampurkan antar modal usaha dan uang pribadi. Sehingga tidak heran, uang modal terpakai untuk kebutuhan pribadi. Akhirnya, bukannya untung, malah harus pinjam lagi untuk modal. Sehingga lambat laun seluruh modalnya habis," katanya.
Industri Kreatif
Reni menambahkan, pemerintah harusnya lebih optimal mendorong para pelaku UKM. Tidak hanya soal permodalan, para pelaku UKM juga harus mendapatkan pelatihan pengelolaan keuangan.
“Melalui pelatihan, mereka bisa menjalankan usaha kecilnya dengan lebih baik. Apalagi pelaku UKM dan industri kreatif merupakan salah satu penopang perekonomian di Indonesia,” katanya.
Direktur Akses Perbankan Badan Ekonomi Kreatif Restog Kusuma mengatakan, pelatihan pengelolaan keuangan bagi para pelaku UKM dapat memajukan Sukabumi. Terutama bagi pelaku dibidang ekonomi kreatif.