CIBINONG, (PR).- Pemerintah Kabupaten Bogor mulai menyurvei tempat relokasi bagi para Pedagang Kaki Lima di kawasan Puncak Kabupaten Bogor, Senin, 21 Agustus 2017. Rencana relokasi untuk pelebaran Jalan Raya Puncak mendapat penolakan dari sejumlah pedagang karena dikhawatirkan mengurangi omzet penjualan mereka.
Penolakan itu diungkapkan salah seorang pegadang di pinggir jalan wilayah Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua, Iwan Sunarto (17). Ia mengaku baru mengetahui rencana relokasi setelah mendapatkan surat berisi sosialisasi dan permintaan membongkar lapak secara swadaya pekan lalu.
"Saya gak mau direlokasi karena (tempat relokasi) jauh dari jalan raya. Kalau dipindah siapa yang mau beli karena yang beli di sini para pengguna jalan," kata Iwan. Ia mengaku tidak mengetahui ada larangan mendirikan bangunan semi permanen untuk berjualan di pinggir jalan tersebut.
Iwan menganggap tindakannya sesuai ketentuan setelah mendapatkan izin dari salah satu perusahaan perkebunan setempat sebagai pemilik lahan. Warung makan miliknya diakui sudah beroperasi selama sekitar tiga tahun. Ia mengakui keluarganya memiliki satu unit warung serupa di pinggir Jalan Raya Puncak sejak dua tahun lalu.
Selama ini, ia tidak mengetahui adanya pungutan dari perusahaan pemilik lahan. "Yang mengurus masalah itu bapak saya. Saya hanya disuruh jaga," kata Iwan menegaskan. Menurut informasi yang ia ketahui dari para pedagang lainnya, para PKL di wilayahnya akan direlokasi ke Ciburial Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor.
Koordinator PKL Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor Muhamad Didin mengharapkan proses relokasi pedagang dilakukan secara manusiawi. Menurutnya, pemerintah daerah harus mempersiapkan secara matang. Pemerintah daerahnya diminta lakukan pendekatan yang baik terhadap pada pedagang terkait relokasi tersebut.
Selain itu, Didin mengharapkan tempat relokasi yang ditetapkan bisa dikemas menarik bagi para pengunjung. "Pemerintah harus bijak dalam menentukan (eksekusi) relokasi. Fasilitas penunjang diprioritaakan seperti tempat hiburan anak, toilet, penginapan dan sarana lainnya," katanya menjelaskan.
![](https://kievskiy.org/#STATIC#/public/image/2017/08/PKL Puncak (2).jpg)
Survei Lokasi
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah menyebut beberapa lokasi yang disurvei oleh jajarannya. Antara lain lahan milik perusahaan Sumber Sari Bumi Pakuan (SSBP), Taman Wisata Matahari, Perkebunan Gunung Mas dan satu lokasi lainnya.