kievskiy.org

Ikuti Uji Kompetensi, Puluhan Pemandu Wisata Gunung Ciremai Akan Tersertifikasi

Puluhan pramuwisata objek-objek wisata alam dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai mengikuti uji kompetensi yang digelar selama dua hari, Senin hingga Selasa, 25-26 September 2017.*
Puluhan pramuwisata objek-objek wisata alam dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai mengikuti uji kompetensi yang digelar selama dua hari, Senin hingga Selasa, 25-26 September 2017.*

KUNINGAN, (PR).- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Badan Sertifikasi Nasional dan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai menggelar uji kompetensi terhadap puluhan pramuwisata objek-objek wisata alam dalam kawasan TNGC. Uji kompetensi itu digelar selama dua hari, Senin hingga Selasa (25-26 September 2017.

Kegiatan yang berlangsung di kantor BTNGC, Jalan Raya Kuningan-Cirebon KM 9 No 1, Desa Manislor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan itu diikuti 30 peserta dari 21 objek wisata dalam kawasan taman nasional tersebut.

Kepala Seksi Pemanfaatan Jasa Lingkungan Wisata Alam Kawasan Suaka Alam dan Taman Buru dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Julianti Siregar, menyebutkan, uji kompetensi itu dilakukan sesuai peraturan Menteri LHK. Kegiatan serupa, tuturnya sebelumnya pada bulan Mei 2017 juga telah dilakukan di Banyuwangi terhadap para pramuwisata Taman Wisata Alam Kawah Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo.

“Kegiatan uji kompetensi pemandu wisata di TNGC ini merupakan kegiatan kedua kami setelah TWA Kawah Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo,” tutur Julianti Siregar, yang ditemui “PR” di kantor BTNGC, Selasa, 26 September 2017.

Dia menerangkan, pada hari pertama kegiatan itu peserta mendapatkan dulu pemaparan materi dari para asesor terkait pemanduan wisata alam, termasuk etika  kepemanduan wisata, serta penjelasan teknis uji kompetensi tersebut. Dan, uji kompetensinya dilaksanakan pada hari kedua.

“Materi yang diujikan kepada para peserta di hari kedua ini ya itu juga. Misalnya bagaimana melayani pengunjung, cara menyampaikan penjelasan kepada pengunjung seperti apa, bahasanya bagaimana, dan lain-lain,” kata Julianti, seraya menambahkan ujian itu meliputi materi ujian tertulis, wawancara, dan praktek.

Di samping itu, peserta juga mendapat materi dan diuji sejauh mana pengenal dan pemahaman berbagai kekayaan alam di objek wisataanya masing-masing. Melalui sesi tersebut, peserta diarahkan dan diuji kemampuannya sebagai pemandu wisata yang tidak sekadar menyertai perjalanan pengunjung.

“Jadi, memandu wisata alam itu tidak hanya memandu perjalanan wisata, tetapi juga harus mampu menginterpretasikan berbagai kekayaan alam di objek wisatanya. Otomatis mereka juga harus sebanyak mungkin mengetahui dan memahami betul kekayaan alam yang ada di objek wisatanya,” ujarnya.

Mendapatkan sertifikasi

Ia menyebutkan, setelah mengikuti dan lulus uji kompetensi itu peserta nantinya akan mendapatkan sertifikasi dari Balai Sertifikasi Nasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat