kievskiy.org

Berkat Jengkol Kekinian, Imas Berangkat ke Jakarta

Imas Mintarsih (26) memamerkan produk Krupuk Jengkol buatannya saat pengumuman finalis The Big Start Indonesia 2017 di Jakarta, Senin 2 Oktober 2017.
Imas Mintarsih (26) memamerkan produk Krupuk Jengkol buatannya saat pengumuman finalis The Big Start Indonesia 2017 di Jakarta, Senin 2 Oktober 2017.

"WAKTU kemarin disuruh ke Jakarta, saya malah sampai ke Stasiun Rawa Buntu (stasiun comuter line di Tangerang Selatan)," ujar Imas Mintarsih sambil tertawa. Dia menceritakan pengalaman pertamanya pergi sendirian dari Sumedang ke Jakarta. 

Gadis 26 tahun tersebut ‎merupakan salah satu dari 20 finalis The Big Start Indonesia 2017 yang diprakarsai Blibli.com. Kegiatan ini merupakan kompetisi yang diperuntukkan bagi para creativepreneur muda yang memiliki usaha mikro, kecil, dan menengah. Imas terpilih dari 20.000 peserta yang mendaftarkan diri.

Selanjutnya dia akan mengikuti karantina selama dua minggu di Jakarta. Proses karantina tersebut akan ditayangkan melalui digital series di Youtube Channel hingga pemilihan pemenang.

Berbagai produk inovatif dan berkonten lokal tinggi dari 20 peserta siap berkompetisi dalam kegiatan tersebut. Meskipun demikian, produk yang menjadi andalan Imas cukup menjadi perhatian karena dia merupakan pelaku UMKM kerupuk jengkol. Namun jengkol yang dia jual bukan hanya rasa original namun juga barbeque dan pedas. 

Meskipun berasal dari daerah, Imas cukup percaya diri produknya bisa bersaing dengan peserta lain. Sebab produk andalannya mengandung konten lokal dan juga unik. "Kalau kata orang sa‎ya kandel kulit beungeut (tak punya rasa malu). Tapi itu karena saya merasa produk saya sesuai dengan apa yang menjadi kriteria juri," ujar dia.

Kerupuk jengkol memang lekat dengan kehidupan Imas sejak kecil.‎ Sejak kecil, ibunya sudah berjualan kerupuk jengkol ke warung-warung di sekitar rumah. Imas bahkan sering membantu ibunya membawa kerupuk yang sudah dikemas ke warung tersebut setiap akan pergi sekolah.

"Bisa dibilang berkat kerupuk jengkollah empat anak ibu bisa sekolah. Karena bapak pekerjaannya bertani dan penghasilannya tidak pasti,"kata Imas.

Setelah beranjak dewasa, tiga saudara Imas memilih untuk mengikuti jejak ayahnya bertani. Sementara Imas memutuskan untuk serius menekuni usaha ibunya. 

Inovasi kerupuk jengkol

Namun Imas bermimpi untuk mengembangkan ‎usaha ibunya tersebut sehingga bisa lebih banyak diterima pasar. Imas memutar otak agar kerupuk jengkolnya bisa lebih dinikmati anak muda. Oleh karena itulah sejak tahun 2014, Imas mulai memvariasikan rasa kerupuk jengkol buatannya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat