KUNINGAN, (PR).- Gelaran Operasi Zebra Lodaya di wilayah hukum Kepolisian Resor Kuningan setiap harinya lakukan tim kepolisian dengan metode acak-mendadak.
Maksudnya, tempat digelarnya operasi dipilih secara acak dan berpindah-pindah. Begitu pula dengan waktu digelarnya Operasi Zebra Lodaya ini diberitahukan secara mendadak. Dengan metode tersebut, para pelanggar lalu lintas pun dibuat kesulitan mengetahui ada tidaknya operasi di ruas-ruas jalan yang akan dilaluinya.
Hal ini dijelaskan Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kuningan Purwadi didampingi Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Haerudin Sumang. Dia menyatakan, hal itu dilakukan bukan untuk mengejar jumlah pelanggar lalu lintas yang terjerat operasi. Lebih dari itu, ditujukan untuk mengingatkan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas.
Sesuai jadwal, Operasi Zebra Lodaya 2017 akan digelar setiap hari dari tanggal 1 hingga 14 November 2017. “Jumlah kegiatan operasinya setiap hari tidak ditetapkan, bisa dua kali sehari atau lebih disesuaikan kondisi. Lokasi operasinya kami acak, ditentutan mendadak setiap mau jalan menggelar operasi. Tidak ditentukan secara terjadwal,” ujar Haerudin Sumang. Dia mengungkapkannya saat memimpin gelar Operasi Zebra Lodaya di ruas jalan Pramuka, kawasan kota Kabupaten Kuningan, Jumat 3 November 2017.
Sepeda motor paling banyak terjaring
Haerudin Sumang juga menyebut, kendaraan pelanggar yang terjerat Operasi Zebra Lodaya di Kuningan dalam tiga hari pelaksanaan operasi didominasi sepeda motor. Bentuk pelanggaran terbanyak berupa pelanggaran mendasar. Beberapa di antaranya seperti pengendaranya tidak memiliki surat izin mengemudi dan surat tanda nomor kendaraannya terlambat bayar pajak. Ada pula yang masa berlaku STNK-nya sudah terlewat.
Haerudin Sumang juga menyebut jumlah kendaraan pelanggar lalu lintas yang terjerat dan ditindak pada hari pertama sebanyak 80 kendaraan. Sementara pada hari kedua 120 kendaraan. “Sampai hari ketiga ini, sepertinya bisa mencapai 300 lebih,” kata dia.
Dia juga menyampaikan imbauan kepada pemilik dan pengemudi kendaraan di Kuningan untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas. Ini penting demi keamanan dan keselamatan serta kelancaran berlalu lintas.
Dia mengingatkan, pelanggaran lalu lintas berupa ketidaklengkapan dokumen pengendara dan kendaraan, selain melanggar aturan lalu lintas juga bisa memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. “Karena hal itu, bisa jadi kan pengendara atau pengemudi dalam perjalanan kurang konsentrasi karena takut terkena tindakan petugas,” kata Haerudin Sumang.
Berdasarkan pantauan Pikiran Rakyat dalam tiga hari terakhir tim operasi di setiap titik lokasi operasi menghentikan dan memeriksa setiap kendaraan bermotor melintas, serta menindak langsung pelanggar. Di balik itu, terpantau banyak juga sepeda motor dan mobil yang mengetahui di arah depan jalan dilaluinya ada operasi itu, segera berusaha menghindarinya. Ada yang berhenti menunggu tim operasi pindah lokasi, balik arah, serta mencari jalan lain menghindari terhadang operasi tersebut.***