DEPOK, (PR).- Pemerintah harus mengedepankan pendekatan dialogis guna menyelesaikan aksi kelompok bersenjata yang mengisolasi dua desa di Timika, Papua. Opsi operasi militer dinilai justru tak menyelesaikan persoalan.
"Karena 50 tahun ini (pendekatan) militer sudah gagal, jadi otomatis, kita harus mencoba sesuatu yang baru, sesuatu yang baru itu apakah (berupa) dialog," kata Ketua Gerakan Mahasiswa Papua Indonesia Habelino Sawaki dalam Talk Show "Meretas Konflik di Tanah Papua" di Auditorium Juwono Sudarsono, Fakultas Ilmu Sosial Politik Unversitas Indonesia, Kota Depok, Kamis, 16 November 2017.
Menurut dia, Pemerintahan Joko Wododo bisa membuka komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat Papua yang terkait tindakan kelompok bersenjata tersebut.
Tanpa pendekatan yang persuasif, Habelino khawatir warga di dua desa itu menjadi perisai hidup kelompok bersenjata saat diserang pihak pemerintah. "Pada akhirnya OPM (organsasi Papua Merdeka) adalah saudara kita, ini bukan lawan dari luar, ini adalah saudara kita sebangsa se-Tanah Air yang kebetulan cara pikirnya beda," ucapnya.
Upaya dialog diyakini akan mengakhiri krisis tanpa pertumpahan darah. Habelino menilai, persoalan ketimangan ekonomi/kesejahteraan menjadi salah satu penyebab konflik terjadi.
Kendati sumber daya alam melimpah, penduduk lokal justru tersingkirkan. Dia merujuk ketimpangan kesejahteraan yang terjadi di Tembagapura, sebagai salah satu daerah kaya sumber daya alam.
"Ini kota besar di tengah hutan, dan orang miskin tetap di samping kok. Itu bukan satu-satunya (penyebab), ada banyak faktor di sini," ujarnya.
Kendati Jokowi telah banyak membangun infrastruktur di Papua, Habelino meminta presiden juga mengatur para aparatnya dalam menangani persoalan Papua. "Beliau bisa menekan sebenarnya bawahan- bawahan ini untuk seirama, se-iya sekata, kita tahu dalam kesatuan masing punya trick intrik di Angkatan Darat dan seterusnya, polisi, masing-masing enggak mau saling dengar," tuturnya.
Tindakan represif hanya memperkeruh
Hal senada disampaikan Ketua Indonesia-New Zealand Initiative for Papua (INZIP) Enrino P. "Harus (pendekatan persuasif, tidak bisa (seperti) zaman dulu, Orde Baru. (Tindakan) represif tidak menyelesaikan masalah justru memperkeruh," tutur Enrino.
Menurut dia, pihak - pihak yang terlibat konflik tersebut mesti tetap diajak berdiskusi. Pendekatan keamanan dalam menyelesaikan konflik berdampak pada terjadinya peningkatan eskalasi kekerasan terhadap masyarakat Papua.