kievskiy.org

Puluhan Tahun Banjir, Kini Adem Ayem

Suasana di Desa Cikao Bandung, Kecamatan Jatiluhur kini yang tak pernah lagi mengalami banjir.
Suasana di Desa Cikao Bandung, Kecamatan Jatiluhur kini yang tak pernah lagi mengalami banjir.

BEBERAPA tahun ke belakang, awan mendung menjadikan sinyal mimpi buruk bagi warga Desa Cikao Bandung, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta. Bagaimana tidak, mereka harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk yang terjadi.

Bayangan luapan Sungai Citarum, seakan menghantui, apalagi jika sudah menghadapi akhir tahun dengan nama bulan berakhiran ber-ber-ber. Tandanya 'ber' berarti hujan deras akan menghujam daerah mereka dan berakibat banjir. Tak tanggung-tanggung banjir di kawasan ini pada saat itu bisa mencapai 1-2 m.

Riksa (22) warga di kawasan tersebut, namun kini santai saja, ‎bayangan banjir sudah sirna sama sekali. Namun sekira 4-5 tahun ke belakang dia masih ingat ketika harus membuat parit-parit kecil untuk meminimalisasi banjir.

"Dulu kita suka kerja bakti, kalau jelang akhir tahun, yah menggali tanah lah di sekitaran bantaran sungai. Diharapkan bisa mengurangi ketinggian banjirnya. Beruntung kini sudah ada tanggul besar, sehingga daerah kami tak banjir lagi," ujar Riksa‎.

Bendungan Jatiluhur

Menurut cerita warga sekitar, kata dia, awal mula kampung tersebutnya itu banjir adalah saat dibangunnya Bendungan Jatiluhur. "Jadi setelah ada Jatiluhur luapan air dari Citarum meninggi sehingga merendam tempat tinggal kami," ucapnya.

Namun karena bantuan dari Pemerintah Pusat bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Purwakarta, akhirnya di kampungnya tersebut dibangunlah tanggul besar yang akhirnya bisa menahan banjir.

"Sekira tahun 2013-2014 lah kita masih merasakan banjir, saya terpaksa mengungsi ke kerabat saya yang ada di Purwakarta Kota. Kadang kami rasa kami ingin di evakuasi saja seluruhnya, tapi akhirnya kami terbebas dari banjir," ujarnya.

Meski demikian, karena banjir yang menjadi langganan di kampung ini, menurut Riksa banyak warga yang berprofesi sebagai pembuat perahu kayu. "Dulu sempat juga Cikao Bandung ini disebut dengan nama 'Kampung Perahu', bahkan sebagian sesepuh menjadikan banjir ini sebagai kawan, karena dengan banjir bisa mengetes kekuatan perahu yang mereka buat," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat