KUNINGAN, (PR).- Pengamatan populasi dan habitat macan tutul jawa (panthera pardus melas) dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai tahun 2017, secara resmi telah ditutup awal pekan ini. Hasilnya, tim pengamat yang dimotori fungsional Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, memprediksi kawasan TNGC saat ini masih dihuni sekitar tiga hingga empat ekor macan tutul, dengan corak bulu tutul hitam kuning dan macan berbulu hitam polos.
Namun, tim pengamat maupun sejumlah kamera trap (kamera jebak) terpasang selama pengamatan berlangsung dari tanggal 15 Agustus hingga minggu ketiga Desember 2017, tidak melihat atau mendapati satu pun bukti keberadaan satwa tersebut.
“Dari lima unit kamera trap yang kami pasang tersebar di seputar lereng Gunung Ciremai baik di belahan wilayah Kabupaten Kuningan maupun Majalengka selama empat bulan terakhir, tak ada satu pun berisi file foto atau video macan tutul terekam melintas di depan kamera-kamera itu,” ujar Fungsional PEH BTNGC Idin Abidin, seusai mempresentasikan hasil pengamatan tim yang dimotorinya itu, Kamis, 21 Desember 2017.
Dia menuturkan, lima kamera jebak berkemampuan mengabadikan setiap ada objek bergerak di depan lensanya itu, dalam empat bulan pengamatan sempat dipindah-pindah. Titik-titik penempatannya difokuskan di lokasi-lokasi diduga kuat sering dilintasi macan tutul berdasarkan penemuan jejak atau tanda-tanda bekas aktivitas macan dan keterangan masyarakat dengan masa penempatan di setiap titik minimal dua bulan.
Sebagaimana diberitakan, pengamatan populasi dan habitat macan tutul di kawasan TNGC tahun 2017 dilakuka fungsional PEH BTNGC melibatkan sejumlah tenaga sukarelawan dari berbagai kalangan masyarakat. Di antaranya para penggiat alam, pencinta alam, dan masyarakat desa sekitar Ciremai.
Tujuan intinya, untuk mengetahui jumlah populasi, habitat, termasuk masih berkembang biak atau tidaknya macan tutul dalam kawasan taman nasional tersebut. Untuk pembuktiannya, dalam kegiatan pengamatan selama empat bulan terakhir, tim mengandalkan alat bantu berupa pemasangan sejumlah kamera jebak.
![](https://kievskiy.org/#STATIC#/public/image/2017/12/kamera jebak macan tutul ciremai.jpg)
Populasi belum diketahui pasti
Sementara itu, berdasarkan pengamatan serupa tahun-tahun sebelumnya, kamera jebak sempat juga membuktikan keberadaan macan tutul dalam kawasan taman nasional itu. Namun, jumlah populasi, habitat, dan perkembanbiakannya hingga saat ini belum diketahui pasti.
Pelaksana Tugas Kepala BTNGC Mufrizal didampingi Idin Abidin, menyebutkan macan tutul merupakan salah satu jenis mamalia species kunci di kawaanTNGC. Sebagai species kunci, tuturnya, peran macan tutul di kawasan TNGC sangat vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem.