kievskiy.org

Hari Ibu, Jabar Serius Tingkatkan Indeks Pembangunan Gender

BANDUNG,(PR).- Peringatan hari Ibu ke-89 tingkat provinsi Jawa Barat dimaknai tak hanya sekadar bagi-bagi bunga kepada kaum ibu di kawasan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat, 22 Desember 2017. Hari Ibu menjadi titik balik pentingnya peran ibu dalam pembangunan Jabar.

Ketua Tim PusatPelayanan Terpadu PemberdayaanPerempuan dan Anak (TP2TP2A)‎ Jawa Barat, Netty Prasetyani Heryawan mengatakan, melalui peringatan Hari Ibu 2017 ini diharapkan ada upaya peningkatan kualitas hidup kaum perempuan dan ibu. Pasalnya itu akan berdampak pada upaya menyiapkan anak-anak mereka sebagai calon penerus yang akan datang. 

"Kita berharap capaian-capaian yang disampaikan gubernur, menggambarkan keseriusan Pemprov Jabar untuk meningkatkan indeks pembangunan gender dan juga  indeks pemberdayaan gender, tadi diungkapkan insya Allah tren meningkat," ujar dia ketika ditemui usai upacara peringatan Hari Ibu, Hari Kesetiakawanan Sosial, dan Hari Disabilitas.

Di antaranya, kata dia upaya meningkatkan partisipasi pendidikan untuk anak perempuan semakin baik berikutnya keterlibatan perempuan di ruang strategis seperti DPRD provinsi, kota/kabupaten, termasuk jajaran penting di birokrasi dan penguasaan penting sumber-sumber ekonomi dilakukan perempuan semakin terbuka.

"Selanjutnya upaya ini berkolerasi terhadap penurunan kasus kekerasan dan diskriminatif yang sering menimpa perempuan dan ibu," kata dia.

Perjuangan menjadi setara

Menurut dia, untuk membuat kehidupan perempuan lebih baik tidak bisa dilakukan sendirian oleh dinas pemberdayaan ibu dan anak, tapi membutuhkan sinergi koordinasi lintas sektoral, sehingga seluruh upaya peningkatan didistribusikan di masing dinas, warga, dan lainnya. Dengan demikiain, indeks pemberdayaan gender meningkat.

"Ukuranya seberapa banyak hadir di ruang strategis seperti legislasi, pengambilan keputusan, swasta, birokrasi, dan sektor penguasaan sumber daya ekonomi. Pertahanan keluarga meningkat, sedikit putus sekolah, lebih sedikit angka kurus, anak berdampak korelatif antara peningkatan taraf hidup perempuan dengan masalah yang membelit perempuan dan anak," tutur dia.

Selain itu, tambah Netty upaya kulitatif dan rehabilitatif di hulu dan hilir pun harus dilakukan. Termasuk upaya kebijakan dengan kultural di masyarakat. 

"Komunikasi antar pimpinan provinsi dengan kota/kabupaten, dinas provinsi kota/kabupaten semakin baik, dan programmnya tidak ngarawu ku siku, tidak pacorokokod," ujar dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat