CIANJUR, (PR).- Pemotongan rantai distribusi daging dan telur ayam dengan menghilangkan broker dinilai dapat dilakukan sejak tingkat peternak. Hal tersebut, dianggap sangat memungkinkan terjadi sebagai upaya menekan tingginya harga daging dan telur ayam di pasaran. Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, distribusi dapat tetap berjalan meskipun tidak ada peranan broker. Seperti yang banyak diketahui, selama ini broker disebut-sebut berperan dalam kenaikan harga tinggi dari tingkat peternak ke pedagang. ”Ke depannya tidak perlu ada tingkatan broker. Apalagi, 2018 mendatang akan ada Badan Usaha Milik Desa (BUMD). Jadi biarkan mereka yang bermain, datang langsung ke peternak tanpa perlu membeli lewat broker,” kata Herman usai melakukan sidak di Pasar Muka, Jumat 29 Desember 2017. Ia mengatakan, dengan demikian biaya distribusi maupun kenaikan harga barang tidak akan terlalu tinggi akibat permainan di satu tingkatan tertentu. Termasuk, jika tiba hari-hari besar yang seringkali menjadi alasan kenaikan harga dan baru bisa kembali norma 1-3 pekan kemudian. Selain itu, Herman juga menjelaskan, jika nantinya pemerintah akan fokus pada kajian kebutuhan produksi untuk menimbang-nimbang harga kebutuhan di pasaran. Bekerjasama dengan Dinas Perikanan Peternakan dan Kelautan Cianjur, ia melihat ekstrak harga produksi per ekor ayam. Menurut dia, kajian tersebut memuat seberapa banyak biaya kebutuhan beternak ayam selama satu bulan. ”Diawali dengan satu ekor ayam yang diternakkan selama sebulan. Nanti dilihat, selama sebulan biaya pakannya, berapa persen yang mati, lalu biaya operasional lainnya juga. Ditotalkan, jadi terlihat semua kebutuhan yang seharusnya saat dijual,” ujar dia. Proses tersebut, membuat proses penjualan dapat berdasarkan keuntungan yang akan diperoleh sesuai dengan biaya produksi dan tidak dinaikkan sembarangan seperti yang biasa dilakukan distributor. Pasalnya, keuntungan yang wajar berada pada kisaran 10-15 persen dan pihak manapun tidak boleh sembarangan menaikkan harga. Didampingi Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Cianjur, Herman menjelaskan jika sejauh ini harga daging dan telur ayam memang sudah tinggi di tingkat peternak. Ayam PL dijual sekitar Rp 23.000 per kilogram dan teluar senilai Rp 23.000-24.000 per kilogram. Jika rantai distribusi dilanjutkan, maka nilai jualnya bisa lebih tinggi lagi. ”Bandar menjual daging dan telur ayam seharga Rp 25.000-26.000, biasanya selisihnya hanya Rp 1.000. Nah, kalau agen rata-rata mengambil keuntungan sebesar Rp 500-700 per kilogramnya,” ucapnya. Sementara itu Kapolres Cianjur Soliyah mengatakan, pihak kepolisian akan terus memonitor stabilitas harga di Cianjur dengan mendatangkan distributor dan peternak ayam. Upaya itu dilakukan, agar mereka tidak memberikan kenaikan harga lagi. ”Karena setiap datang hari-hari besar, memang dari tingkat distributor sudah menaikkan harga. Makanya, itu yang perlu ditekan lagi berkaca dari pengalaman yang sudah ada,” kata dia. Menurut Soliyah, pengalaman-pengalaman terdahulu terkait kenaikan harga akan menjadi pelajaran agar tidak ada distributor yang sembarangan menaikkan harga. Terlebih, masyarakat pada hari-hari besar/raya seringkali membutuhkan pasokan bahan makanan yang lebih banyak dari biasanya. ”Tapi, kalau mereka kekeuh kami akan melakukan tindakan yang lebih keras lagi,” ucap Soliyah.***
Harga Ayam Tak Terkendali, Broker Bisa Dihilangkan
![Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman meninjau ke sejumlah lapak pedagang daging dan telur ayam, di Pasar Muka, Cianjur, Jumat 29 Desember 2017.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/www/2019/desktop/images/blank1x1.png)
Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman meninjau ke sejumlah lapak pedagang daging dan telur ayam, di Pasar Muka, Cianjur, Jumat 29 Desember 2017.*
Terkini Lainnya
Tags
Harga Ayam
Cianjur
distributor
Artikel Pilihan
Terkini
Jika Ridwan Kamil Tinggalkan Jabar, Gerindra: Bisa Menang Besar di Jakarta, Sekalipun Lawan Anies
Pro Kontra Penggunaan Poligraf dalam Penyelidikan, Bisakah Jadi Alat Bukti untuk Menetapkan Tersangka?
Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan, Polda Jabar Bentuk Tim
DPKHP Cianjur Gandeng Puskeswan untuk Periksa Hewan Kurban Idul Adha 2024, Penyakit Menular Dipastikan Nihil
Harga Cabai di Purwakarta Mulai Naik Jelang Idul Adha 2024
Polling Pikiran Rakyat
Terpopuler
Penerimaan CPNS dan PPPK Kemenkumham 2023 Dibuka Hari Ini, Simak Formasi dan Persyaratannya
Penyanyi Malaysia Bantah Jiplak Lagu Pok Ame Ame, Kita Punya Banyak Kesamaan!
AHY Minta Prabowo Subianto Lanjutkan Pencapaian Jokowi
Kondisi Terkini Indra Bruggman Terungkap, Berat Badan Sempat Turun 15 Kg Akibat Hipertiroid
Pemulung di TPS Darurat Sarimukti Dilarang Pungut Sampah, Bantuan Pemerintah Dipertanyakan
7 Janji Ganjar Pranowo jika Jadi Presiden, Pengamat Wanti-wanti Jangan Cuma Jargon
Pestapora 2023: Line-up dan Rundown Lengkap 22-24 September 2023
Pemilu di Depan Mata, Jawa Barat di Mana?
Curhat MUA Dituduh Curi Amplop Pengantin, Nyatanya Uang Raib oleh Saudara Empunya Pesta
Asian Games 2023: Indonesia Dikalahkan China Taipei, Wajib Kalahkan Korea Utara jika Ingin Lolos
Kabar Daerah
Sidang Praperadilan Pegi Setiawan Terkait Kasus Vina Cirebon; Polda Jabar Salah Tangkap Benarkah?
Rekayasa Lalu Lintas untuk Pesta Rakyat Hari Bhayangkara ke-78 di Monas: Ini Rutenya
Pilgub Jateng: Relawan Mas Dar Agresif Blusukan Pasar, Kenalkan Sudaryono ke Pedagang
Harga Murah Fasilitas Mewah, 7 Hotel Terbaik Dekat Tanjung Perak Surabaya yang Cocok Buat Staycation
Setelah Papar 30 Ribu Orang Tebar Virus Antikorupsi, Bus KPK Tinggalkan Brebes
Pikiran Rakyat Media Network
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022