kievskiy.org

Pilkada Serentak 2018 Banjar: Batal Melawan Kotak Kosong

UNTUK urusan politik pemerintahan, Kota Banjar yang sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Ciamis, termasuk masih baru.  Setidaknya hingga saat ini, kota yang berada di wilayah ujung timur Provinsi Jawa Barat tersebut baru akan melaksanakan empat kali pemilihan kepala daerah, termasuk Pilkada Banjar 2018.

Dalam dua kali awal pelaksanaan pilkada, Herman Sutrisno terpilih sebagai Wali Kota Banjar. Ketika Pilkada 2003, melawan Husin Munawar-Holis Rohman, pasangan Herman Sutrisno-Akhmad Dimyati mencatatakan rekor tersendiri dengan perolehan suara sebanyak 92,17%. Perolehan tersebut juga masuk rekor Museum Rekor Indonesia.

Apakah rekor tersebut bakal dipecahkan pada hajat demokrasi rakyat Banjar 27 Juni 2018? Tampaknya sangat sulit dilampaui.  Mengingat konstelasi politik saat itu sudah berbeda jauh dengan yang berkembang saat ini. Perkembangan tersebut tidak hanya dipengaruhi dunia politik tingkat regional Jabar, akan tetapi juga secara nasional.

Di lain pihak, saat ini batas waktu pendaftaran yang semakin sempit, sehingga lobi politik yang sedang berjalan tidak seintensif yang lalu. Berdasarkan realitas di lapangan, setidaknya Pilkada Kota Banjar nanti bakal diikuti dua pasangan. Keduanya memiliki kans yang sama untuk meraih sebanyak-banyaknya smpati dari warga Banjar.

Sebenarnya, ketika awal gaung Pilkada Kota Banjar mulai ramai dibicarakan, selain sosok petahana Ade Uu Sukaesih juga muncul beberapa figur lainnya. Hal itu seiring dengan dengan bertebarannya baliho sosok di seluruh pelosok Kota Banjar. Di antaranya Darmadji Prawirasetia (Wakil Wali Kota Banjar), yang kemudian menyatakan mundur dari pencaloannya dari PKS. Selain itu, ada Nana Suryana (Ketua DPC PDIP Kota Banjar), Budi Kusmono, Maman Suryaman, Irma Bastaman, Soedarsono, dan lainnya.

Dalam perjalanannya, saat ini hanya tinggal dua pasangan yang saat ini muncul, yakni duet petahana  Wali Kota  Banjar Ade Uu  Sukaesih dan Wakil Wali Kota Nana Suryana. Pasangan tersebut diusung koalisi Partai Golkar, PDIP, dan PKB.

Koalisi tersebut sangat solid, tidak mudah digoyang. Demikian pula pengajuan sosok Banjar 1 dan Banjar 2 juga tidak banyak memunculkan polemik, baik di kalangan internal partai maupun masyarakat.

Pasangan lainnya yakni Maman Suryaman-Irma Bastaman. Keduanya bakal diusung koalisi besar, yakni Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, Gerindra dan Nasdem. Namun demikian kepastiannya, tetap menunggu rekomendasi dari masing-masing DPP partai koalisi, sebelum mendaftar di Komisi Pemilihan Umum.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat