PANGANDARAN, (PR).- Kunjungan wisata ke Pantai Pangandaran menurun pascaterjadinya gempa pada Desember 2017 yang melanda sebagian besar wilayah selatan Provinsi Jawa Barat.
Kabar bohong (hoax) tentang Pantai Pangandaran menyebabkan kepanikan dan ketakutan. Bahkan beredar hoax, jika Pantai Pangandaran ditutup sementara waktu karena kekhawatiran terjadinya tsunami. Berita hoax ini diduga menjadi penyebab kunjungan ke Pantai Pangandaran saat libur panjang di akhir tahun 2017 berkurang dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini dibuktikan dengan pantauan di lapangan.
Berita hoax ini segera dibantah pemerintah Kabupaten Pangandaran melalui Kepala Bagian Humas dan Keprotokolan, Lilis Kusumawati. Bahkan untuk membantah dan membuktikan kabar bohong (hoax) itu, Bupati Pangandaran melakukan kegiatan di Pantai Pangandaran.
“Kabar (tsunami di Pantai Pangandaran -red) tersebut tidak benar. Hoax belaka,” ucap Lilis, Senin 8 Januari 2018. "Bunyi peringatan darurat sudah dicabut oleh PNPB, itu pun hanya sekitar dua atau tiga jam setelah peringatan dibunyikan," tambahnya.
“Insyaallah, Pantai Pangandaran aman,” tambah Lilis. Lilis pun menghimbau kepada seluruh wisatawan yang akan berkunjung ke Pantai Pangandaran, “Silahkan berkunjung, kami menunggu kedatangan anda di Pantai Pangandaran, karena Pangandaran sudah kondusif dan aman,” pungkas Lilis.
Sebagai upaya membuktikan Pantai Pangandaran aman, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata bermain jet ski di perairan Pantai Barat Pangandaran pada Senin 8 Januari 2018. Hal ini diharapkan dapat mengurangi bahkan menghilangkan kepanikan dan menunjukkan kalau Pantai Pangandaran aman. ***