kievskiy.org

Perpisahan Dedi Mulyadi dengan Warga Diwarnai Isak Tangis

BUPATI Purwakarta Dedi Mulyadi saat berada di Lapangan Kecamatan Darangdan untuk mengucapkan terima kasih dan selamat tinggal ke puluhan ribu masyarakat Purwakarta pada Minggu, 4 Januari dini hari.*
BUPATI Purwakarta Dedi Mulyadi saat berada di Lapangan Kecamatan Darangdan untuk mengucapkan terima kasih dan selamat tinggal ke puluhan ribu masyarakat Purwakarta pada Minggu, 4 Januari dini hari.*

PURWAKARTA, (PR).- Masyarakat di Kecamatan Darangdan dan Bojong menggelar acara paturay tineung atau perpisahan untuk Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Kegiatan ini digelar di Lapangan Sempurnunggal, Desa Linggasari, Kecamatan Darangdan, Sabtu 3 Februari 2018 malam hingga Minggu dinihari.

Sebagaimana diketahui, masa jabatan Dedi Mulyadi akan berakhir pada Maret 2018 mendatang. Sebelumnya, ia mengambil cuti di luar tanggungan negara karena mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat. 

Puluhan ribu warga Darangdan-Bojong yang hadir tampak terharu menyaksikan penampilan terakhir Dedi di tengah-tengah mereka. Bahkan, banyak di antara mereka yang tak kuasa menahan lelehan air mata. 

Dedi memang dikenal sukses menyelenggarakan program Gempungan di Buruan Urang Lembur (pertemuan di halaman rumah warga). Diketahui gempungan ini diadakan sebagai media komunikasi langsung pemerintah daerah dengan masyarakat. 

"Saya dilahirkan di desa ini, sejak lahir sampai sekarang, cuma Kang Dedi yang betul-betul memperhatikan kebutuhan warganya. Nuhun pisan, Bapak (terima kasih sekali bapak)," kata Erni Suryani (48) warga Desa Linggasari sambil menangis. 

Bukan hanya warga, apresiasi terhadap Dedi Mulyadi pun datang dari aparat desa. Ketua RT dari Kampung Kertasari, Desa Cilingga, Darangdan, Arifin (55) merasakan peningkatan kesejahteraan dirinya sebagai aparat. 

Ia menyebut, selama 20 tahun menjabat sebagai Ketua RT, hanya pada kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai Bupati lah nasibnya diperhatikan. Perhatian tersebut terlihat dari peningkatan honornya dari Rp 225 ribu per triwulan, menjadi Rp 650 ribu per bulan. 

"Nasib kami sebagai aparat dan ujung tombak pelayanan pemerintah sangat diperhatikan. Semoga Purwakarta mendapatkan pemimpin yang sebanding dengan Kang Dedi Mulyadi," ujarnya. 

Pembangunan suprastruktur dan infrastruktur di wilayah tempat tinggal Arifin pun berlangsung pesat. Kultur masyarakat desa terjaga melalui Peraturan Bupati tentang Desa Budaya dan infrastruktur jalan pun tak ketinggalan dibangun secara massif. Sehingga, kata dia, mobilitas ekonomi dan aktifitas warga Desa Cilingga berlangsung cepat. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat