kievskiy.org

Banjir Cirebon, Tanggul Sungai dan Jembatan Hanyut

Banjir Senin 12 Februari 2018 lalu menghanyutkan jembatan semi permanen yang menghubungkan Desa Buntet dengan Mertapada Kulon Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon. Selain menghanyutkan jembatan, banjir juga menjebol tanggul Sungai Cikanci. Warga berharap ada penanganan segera atas musibah itu
Banjir Senin 12 Februari 2018 lalu menghanyutkan jembatan semi permanen yang menghubungkan Desa Buntet dengan Mertapada Kulon Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon. Selain menghanyutkan jembatan, banjir juga menjebol tanggul Sungai Cikanci. Warga berharap ada penanganan segera atas musibah itu

SUMBER, (PR).- Banjir besar yang melanda Kota dan Kabupaten Cirebon, Senin 12 Februari 2018 lalu, bukan hanya merendam ribuan rumah warga dan ratusan hektar lahan padi, tetapi juga menghanyutkan jembatan semi permanen dan menjebol tanggul Sungai Cikanci di Desa Kanci Kulon Kecamatan Astanajapura.

Akibat jebolnya tanggul sungai, ribuan warga Kanci Kulon selalu dilanda ketakutan setiap kali hujan. Apalagi saat ini, lebar jebolnya tanggul sungai yang selama ini juga dimanfaarkan warga sebagai jalan alternatif, semakin bertambah.

Warga berharap ada upaya penanganan segera atas musibah ini. Selama tanggul yang jebol belum diperbaiki, setiap kali hujan besar, air sungai dipastikan bakal berbelok masuk ke pemukiman warga.

Menurut Ketua RW 4 Desa Kanci Kulon Elang Kadnan, saat ini lebar tanggul sungai yang jebol semakin bertambah, dari semula 7 meter, saat ini sudah lebih dari 9 meter. Bukan hanya hujan besar yang ditakutkan warga, sekedar gerimis pun sudah membuat warga waswas.

“Selama masih ada hujan, kami selalu waswas. Meski hanya gerimis, namun kalau di hulu sungai hujan besar, air sungai pasti besar. Selama tanggul belum diperbaiki, luapan air sungai pasti menggenangi pemukiman, “ katanya.

Jalan alternatif

Selain ketakutan dihantui banjir, akibat jebolnya tanggul sungai, warga Desa Kanci Kulon dan Buntet, yang memanfaatkan tanggul sungai itu sebagai jalan alternatif yang menghubungkan kedua desa itu, terpaksa harus mengambil jalan memutar, yang lumayan jauh.

Selain menjebol tanggul sungai, banjir juga menghanyutkan jembatan semi permanen yang menghubungkan Desa Buntet dengan Mertapada Kulon Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon.

Jembatan semi permanen yang dibangun warga dari kayu dan bambu setahun ini, hanya bisa dilewati pejalan kaki dan kendaraan roda dua.

Menurut Salah seorang warga Buntet Rofahan, jembatan semi permanen itu dibangun warga setahun ini, setelah jembatan permanennya hanyut akibat banjir. “Akibat hanyutnya jembatan, warga terpaksa harus mengambil jalan memutar yang selisih jaraknya cukup jauh,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat