kievskiy.org

Ekobrik, Seni Memanfaatkan Sampah Plastik

SUARA riuh memenuhi alun-alun Ciledug, di ujung timur Kabupaten Cirebon, Kamis, 15 Februari 2018. Mulai dari celotehan anak-anak, gosip ibu-ibu, hingga obrolan politik bapak-bapak terdengar tanpa henti.

Pagi itu, hampir 1.000 orang berkumpul di alun-alun Ciledug, untuk membuat ecobrick massal. Pembuatan ecobrick dilakukan sebagai bagian dari kampanye 'Tidak Membuang Sampah ke Sungai dengan Penjarakan Sampah', yang digagas Perkumpulan Pecinta Kelestarian Alam Grage (Petakala Grage).

Berbekal botol plastik dan sampah plastik yang sudah tidak bisa dimanfaatkan, mereka ramai-ramai memasukan sampah plastik ke dalam botol plastik.

Sebelum dimasukan dalam botol plastik, sampah plastik dipotong kecil-kecil,kemudian masukkan ke dalam botol dengan cara ditekan, dengan tongkat kayu agar padat dan botol menjadi keras.

Jika dipadatkan dengan baik, ekobrik akan menjadi kuat yang mampu menopang beban berat.

Ecobrick atau ekobrik, adalah bata yang ramah lingkungan. Ekobrik menjadi salah satu dari sekian banyak cara mendaur ulang sampah plastik.

Tidak seperti bata yang pemanfaatannya terbatas, ekobrik bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Dari mulai mebel, piala, dan bahkan karena sifatnya yang kuat dan padat bisa dimanfaatkan untuk membuat dinding.

Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWS Cimancis), bahkan memanfaatkan ekobrik dalam teknologi tepat guna berwawasan lingkungan, untuk mengisi konstruksi panel atau dinding tanggul sungai yang dinamakan sistem urug dengan perkuatan wadah (SUPW).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat