KORAN bekas di bandar rongsokan di Majalengka kini menjadi barang bernilai tinggi. Hampir enam bulan terakhir sulit diperoleh, sedangkan kebutuhan akan koran bekas sangat tinggi.
Koran bekas ini bukan untuk dibaca atau menjadi dokumen, melainkan untuk dipergunakan sebagai alas penyimpanan mangga di bagian dalam peti atau dalam boks mangga serta sebagai alas peti jambu merah dan jambu kristal yang akan dikirim ke sejumlah wilayah dari Majalengka.
Menurut Pete, seorang bandar rongsokan di Kelurahan Cicenang, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, harga koran bekas kini mencapai Rp 4.000 hingga Rp 4.500 per kg, naik Rp 2.000 lebih untuk setiap kilogramnya sejak musim mangga yang terakhir atau di bulan September 2017.
![](https://kievskiy.org/#STATIC#/public/image/2018/03/rongsokan.jpg)
”Sekarang pencari rongsokan keliling tak pernah memperoleh koran bekas, padahal koran bekas kebutuhannya sangat tinggi dan harganya lumayan mahal. Yang datang menjual langsung ke kios juga tidak ada,” ungkap Pete, Rabu 14 Maret 2018.
Menurut dia, saat musim mangga, banyak bandar mangga yang datang mencari koran bekas dengan menawarkan harga tinggi, tetapi karena sulitnya memperoleh barang, akhirnya mereka kembali.
”Sekarang di pasar saja harga koran bekas ini sudah sangat mahal, seikat bisa mencapai Rp 2.000, paling beratnya hanya 1-2 ons,” katanya.
Kertas semen
Selain koran, harga barang rongsokan lainnya juga ikut mengalami kenaikan
Jaya dan Ade, bandar mangga di Desa Pasirmuncang, Kecamatan Panyingkiran, Majalengka, membenarkan sulitnya mencari koran bekas yang biasanya dimanfaatkan untuk alas penyimpanan mangga dalam kardus, peti atau keranjang.