kievskiy.org

Kampung di Kabupaten Bogor Nyaris Terisolasi, Anggaran Tak Cukup

Seorang pengendara sepeda motor melewati jembatan gantung di Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu. Pemerintah daerah setempat akan menggunakan dana CSR tahun ini untuk menambah anggaran program aksesbilitas kampung yang nyaris terisolasi ini.*
Seorang pengendara sepeda motor melewati jembatan gantung di Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu. Pemerintah daerah setempat akan menggunakan dana CSR tahun ini untuk menambah anggaran program aksesbilitas kampung yang nyaris terisolasi ini.*

CIBINONG, (PR).- Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Bogor mengevaluasi program aksesibilitas kampung yang nyaris terisolasi. Bupati Bogor Nurhayanti berencana menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk menambah keterbatasan anggaran daerahnya.

"Belum ada laporan hasil evaluasinya. Tapi ibu punya solusi akan mengambil dana CSR, mungkin dari Bank Jabar," kata Nurhayanti, Minggu, 18 Maret 2018. Ia mengakui alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018 sebanyak Rp10 miliar, belum cukup.

Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018, Pemerintah Kabupaten Bogor menargetkan pembangunan akses jalan ke seluruh wilayahnya. Namun, hingga tahun terakhir, masih ada 24 kampung dari 11 desa yang nyaris terisolasi karena tak memiliki akses jalan memadai.

Menurut data Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bogor jumlah kampung yang nyaris terisolasi mencapai 39 kampung pada 2016. Pemerintah daerah setempat diakui hanya mampu mengurangi sebanyak 15 kampung pada 2017 dengan anggaran sebesar Rp3,8 miliar.

Listrik tak merata

Selain aksesibilitas, permasalahan lain di pengujung kepemimpinan Nurhayanti adalah jaringan listrik yang belum merata ke seluruh pemukiman penduduk. Menurutnya, sebanyak lebih dari 15.000 unit rumah yang belum teraliri listrik saat ini di luar target awal. "Nanti biar bupati selanjutnya yang memikirkannya," katanya.

Pemerintah setempat berupaya memenuhi target penyambungan jaringan listrik ke seluruh wilayahnya dengan mengalokasikan Rp7,4 miliar dari anggaran daerah tahun ini. Namun, Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Utilitas Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor Asep Sulaeman mengakui dana tersebut belum cukup.

"Anggaran kita terbatas. Tapi, target lima tahunan kita yakni 98 persen sudah tercapai. Kita akan selesaikan secara bertahap sesuai kemampuan anggaran," kata Asep. Anggaran tahun ini menurutnya akan difokuskan untuk 12 kecamatan yang memiliki rumah belum teraliri listrik.

Asep mengakui anggaran tersebut hanya mampu mengurangi sebanyak 4.353 rumah yang belum teraliri listrik. Kecamatan yang belum teraliri listrik menurutnya terdapat di Kecamatan Tanjungsari, Jonggol, Sukamakmur, Sukajaya, Ciawi, Caringin, Cijeruk, Leuwisadeng, Parungpanjang, Jasinga, Nanggung dan Gunungsindur.

Namun, Asep mengakui pemerintah daerahnya tidak bisa memastikan rumah yang telah terpasang bisa tetap teraliri listrik. Ia beralasan, pemerintah hanya memfasilitasi pemasangan jaringan listrik di rumah yang belum terpasang sebelumnya. Pembayaran listrik seterusnya tetap ditanggung penghuni rumah tersebut.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat