kievskiy.org

Kasus Tewasnya Mahasiswa UI Akseyna 3 Tahun Menggantung, Ombudsman Minta Polresta Depok Buka Hotline

BOCAH bermain di kawasan Danau Kenanga Universitas Indonesia, Depok, Minggu 25 Maret 2018. Sudah tiga tahun berlalu, kasus pembunuhan mahasiswa UI Akseyna Ahad Dori masih belum terungkap sedangkan keluarga korban meminta polisi menuntaskan kasus tersebut.*
BOCAH bermain di kawasan Danau Kenanga Universitas Indonesia, Depok, Minggu 25 Maret 2018. Sudah tiga tahun berlalu, kasus pembunuhan mahasiswa UI Akseyna Ahad Dori masih belum terungkap sedangkan keluarga korban meminta polisi menuntaskan kasus tersebut.*

DEPOK, (PR).- Tak kunjung terungkapnya kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia Akseyna Ahad Dori selama tiga tahun membuat Pimpinan Ombudsman Republik Indonesia Adrianus Eliasta Meliala angkat bicara. 

Adrianus menilai, Polresta Depok perlu membuat hotline atau layanan telefon khusus guna menampung informasi masyarakat terkait kejadian tersebut. 

"Pada situasi polisi hampir menyerah, mungkin bisa dilakukan dengan cara membuka hotline (layanan telefon khusus)," ujar Adrianus kepada Pikiran Rakyat, Minggu 25 Maret 2019. Dengan cara tersebut, polisi bisa memperoleh bukti-bukti petunjuk yang membantu pengungkapan kasus tersebut.

Adrianus menyatakan, Ombudsman sempat turun tangan memeriksa kinerja kepolisian dalam mengusut tewasnya Akseyna Ahad Dori. "Pada waktu itu kami kan inisiatif saja," ucapnya. 

Ombudsman turun tangan karena mandeknya kasus. "Kami cek di lapangan dengan cara klarifikasi," katanya lagi. 

Selain mendatangi Polresta Depok, Ombudsman juga memanggil para petugas terkait kasus. Menurut Adrianus, polisi telah melakukan berbagai upaya pengungkapan. Namun, upaya tersebut terbentur tak adanya saksi-saksi yang melihat kejadian. 

Tak hanya itu, alat-alat bukti pun rusak. Dia mencontohkan, kamar indekos Akseyna Ahad Dori di dekat kampus yang sudah rusak atau tak steril. Sidik jari teman-teman Akseyna Ahad Dori bertebaran di kamarnya. 

Kondisi kamar juga telah dibongkar-bongkar kawan-kawanya tersebut. Hal itu dilakukan saat mereka mencari-cari Akseyna Ahad Dori yang menghilang. 

"Niatnya baik tetapi ternyata secara forensik merugikan," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat