kievskiy.org

Anak Kecil Asal Bandung Ini Telantar di Tasikmalaya

Gebi (kiri) didampingi Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto (kanan) mendatangi Polresta Tasikmalaya, Selasa 17 April 2018. Gebi ditemukan seorang diri di Stasiun Cipendeuy, dan diduga kabur menuju Tasikmalaya. *
Gebi (kiri) didampingi Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto (kanan) mendatangi Polresta Tasikmalaya, Selasa 17 April 2018. Gebi ditemukan seorang diri di Stasiun Cipendeuy, dan diduga kabur menuju Tasikmalaya. *

GEBI (7)  masih bisa berlari riang di Halaman Polresta Tasikmalaya saat tim Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kabupaten Tasikmalaya mengantarkannya  ke Polresta Tasikmalaya, Selasa, 17 April 2018. 

Mengenakan  baju merah muda panjang berpadu dengan celana jeans, Gebi dengan malu-malu menjawab pertanyaan dari sejumlah awak media di Polresta Tasikmalaya.

Gebi mengaku berasal dari Bandung. Namun, ia diduga ditelantarkan orang tuanya di Stasiun Cipendeuy, Kamis, 12 April 2018 malam lalu.  Kepada wartawan, Gebi mengaku naik kereta bersama  kedua orang tuanya Usep dan Inul.  Ia mengaku telah memiliki kakak dan adik.

Namun, ia tidak bisa menyebutkan secara detil, di mana ia tinggal, dan kenapa ia bisa tertinggal di stasiun. “Saya pengen pulang, kangen mamah,” ucap Gebi malu-malu.

Gebi pertama kali ditemukan oleh Wanwan Dikdik (38), warga Kampung Pasar, Desa Cikarat, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. Pada saat itu, Wanwan sedang melakukan kegiatan ronda di sekitar Stasiun Garut. Gebi ditemukan tanpa membawa apapun. Ia hanya menggunakan baju merah muda sobek di bagian bawah dengan paduan celana jeans.

“Saya melihat ada kerumunan di dalam stasiun, saya dekati. Ada anak perempuan menangis. Dia bilang kehilangan orang tuanya,  yang naik kereta Serayu (Pasarsenen- Purwokerto),” ucap Wanwan.

Iba melihat Gebi, Wanwan meminta izin kepada petugas kereta api untuk membawa Gebi pulang. Selama di rumah, Gebi cukup mudah berbaur dengan keluarganya. Namun demikian, pada Minggu malam ia menangis ingin pulang ke rumahnya. Namun, Gebi sendiri tidak dapat menjelaskan di mana alamat rumahnya.  Gebi hanya menyebutkan, dia berasal dari Bandung.

“Senin siang, dia pergi dari rumah, sekitar pukul 08.00 WIB. Ya dia memang sebelumnya cerita ingin pulang, kangen mamahnya. Saya bilang nanti dicari dulu,” ucap Wanwan.

Sekitar Senin, 16 April 2018 siang,  Gebi ditemukan warga di Kampung Cipanas, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten  Tasikmalaya. Warga kemudian melaporkan keberadaan Gebi kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kabupaten Tasikmalaya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat