kievskiy.org

Rutan di Mako Brimob Sudah Tak Layak

MENKOPOLHUKAM Wiranto memberikan pernyataan terkait kerusuhan di rutan Mako Brimob di Istana Presiden Bogor, Kamis 10 Mei 2018.*
MENKOPOLHUKAM Wiranto memberikan pernyataan terkait kerusuhan di rutan Mako Brimob di Istana Presiden Bogor, Kamis 10 Mei 2018.*

BOGOR, (PR).- Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan, rumah tahanan yang berada di lingkungan komplek Mako Brimob, Depok adalah rutan negara cabang Salemba. Dengan demikian, menurutnya, yang bertanggungjawab dalam peristiwa di Mako Brimob adalah Kementerian Hukum dan HAM, khususnya Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

"Jadi (rutan di Mako Brimob) bukan rutan anggota Polri. Itu rutan seperti layaknya rutan biasa. Kebetulan, ada di dalam (kompleks Mako Brimob). Itu ditetapkan tahun 2006, Rutan Brimob menjadi rutan umum," katanya di Istana Presiden Bogor, Kamis 10 Mei 2018.

Dengan adanya kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Sjafruddin akan menyelesaikannya secara antarlembaga, yakni antara Kemenkumham dan Polri. 

"Karena, mau tidak mau, rutan ada di dalam kompleks Brimob. Pengamanannya dari pihak Brimob sebagai bantuan kepada Kemenkumham dan ini sudah dikoordinasikan seksama mulai dari beberapa bulan lalu," katanya.

Ia menyatakan, rutan di dalam kompleks Mako Brimob itu situasinya kini sudah kelebihan penghuni. Menurutnya, rutan di dalam Mako Brimob yang kelebihan penghuni itu tidak ubahnya seperti rutan-rutan umum lainnya.

Rutan rusak

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, tahanan yang melakukan makar itu akan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan. Kemenkumham telah mempersiapkan tempat bagi tahanan itu di Nusakambangan. 

Menurutnya, ada 155 tahanan. Sebanyak 145 tahanan di antaranya tengah dipindahkan ke Lapas Nusakambangan. Sementara 10 tahanan sisanya masih ditahan di Mako Brimob. 

Wiranto menyebut, tahanan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan karena kondisi rutan di dalam kompleks Mako Brimob sudah rusak karena serbuan petugas, Kamis 10 Mei 2018 pagi. 

"Tidak mungkin digunakan lagi. Harus pindah," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat