CIREBON, (PR).- Command Center atau ruang kendali mini milik Pemkot Cirebon yang ada di kantor Dinas Komunikasi Informatika dan Statistika (DKIS) Kota Cirebon, menjadi percontohan di Jabar, untuk pengadaan command center dengan biaya termurah namun fungsional.
Dengan segala keterbatasan karena masih banyak kekurangan, mini command center yang diluncurkan akhir Desember 2017 lalu, berfungsi optimal dan sangat dirasakan manfaatnya.
Menurut Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistika (DKIS) Kota Cirebon, Iing Daiman, anggaran untuk pengadaan command center hanya sebesar Rp 300 juta.
Anggaran itu jauh lebih murah jika dibandingkan dengan daerah lain yang menghabiskan anggaran sampai puluhan miliar rupiah. Sebut saja Kota Bandung yang menghabiskan Rp 35 miliar atau Makasar yang menghabiskan anggaran Rp 12,5 miliar.
“Memang command center kami masih belum ideal karena masih banyak kekurangan, “ kata Iing Jumat 25 Mei 2018.
Bahkan, kata Iing, waktu diassesment oleh tim Kominfo untuk seleksi smart city, Kota Cirebon dashboardnya hanya menggunakan smart TV 55 inch di ruang kerja wali kota.
“Smart TV dipakai untuk memantau pendapatan online, ATCS dan lain-lain. Prinsipnya, bukan pendekatan ideal tapi pendekatan fungsional karena keterbatasan sarana prasarana dan anggaran, “ kata Iing.
Hasilnya, lanjutnya, Kota Cirebon lolos masuk daftar 25 Kota/Kabupaten untuk mengikuti Gerakan Menuju 100 Smart City di Indonesia.
![](https://kievskiy.org/#STATIC#/public/image/2016/08/command center.jpg)