PIKIRAN RAKYAT - Kabupaten Majalengka nyatakan siaga bencana terhitung 1 November 2021 hingga 31 Maret 2022 mendatang, seiring dengan adanya prakiraan cuaca yang sangat ekstrem dan terjadinya la nina di musim rendeng tahun ini.
Penetapan status siaga diterbitkan melalui SK Bupati Majalengka No 360/Kep.1088-BPBD/2021 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di Wilayah Kabupaten Majalengka.
Dalam surat tersebut dinyatakan selama status siaga BPBD melaksanakan upaya pencegahan, mitigasi, tanggap darurat serta rehabilitasi dan rekontruksi.
Menurut keterangan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Majalengka, Indrayanto, Bupati juga telah melakukan pembentukan Pos Komando Siaga Darurat bencana Hidrometereologi dilengkapi dengan kelengkapan penanganan.
“Di Kabupaten Majalengka ini dari jumlah 26 kecamatan ada sejumlah potensi bencana longsor atau pergerakan tanah dan banjir,” kata Indra panggilan akrab Indrayanto.
Potensi longsor dan pergerakan tanah terdapat di 19 kecamatan atau 170 desa, untuk potensi banjir ada di 57 desa tersebar di 15 kecamatan, karhutla di 16 kecamatan serta erupsi gunung merapi di 8 kecamatan atau 14 desa.
Untuk saat ini kewaspadaan yang perlu ditingkatkan adalah banjir dan pergerakan tanah seiring cuaca ekstrem.
Pihak BPBD menyiapkan 51 personel ditambah organik 23 personel selama 24 jam dan mereka siap melakukan penanaganan manakala bencana terjadi.