CIANJUR, (PR).- Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memiliki cara untuk menangkal ‘human trafficking’ (perdagangan manusia) di Jawa Barat. Khususnya, di wilayah Kabupaten Cianjur.
Maraknya kasus perdagangan manusia yang melibatkan warga Cianjur sebagai korban tercermin pada data dinas terkait. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat sebanyak 17 kasus terjadi pada Tahun 2017.
Fenomena ini ditanggapi serius oleh Dedi Mulyadi dengan merencanakan beberapa langkah strategis. Diantaranya, perempuan usia sekolah diarahkan agar memiliki keterampilan khusus seperti menjadi pramugari.
“Nah, daripada terus menjadi korban, kita harus sama-sama menjaga. Caranya, perempuan Cianjur harus memiliki keterampilan khusus. Misalnya, kita buat sekolah pramugari di sini,” kata Dedi, di Desa Lembah Sari, Kecamatan Cikalong Kulon, Cianjur, Senin 11 Juni 2018.
Pada data dinas tersebut, mayoritas yang menjadi korban perdagangan manusia memang kaum perempuan. Di Negara tujuan, mereka tidak mendapatkan pekerjaan sebagaimana yang dijanjikan. Banyak dari mereka justru terjerembab menjadi Pekerja Seks Komersil (PSK).
"Kenapa mereka memilih perempuan asal Cianjur?. Karena orang Cianjur banyak yang terlahir dari keturunan Belanda. Ada pernikahan yang terjadi antara ekspatriat Belanda di perkebunan teh dengan warga setempat. Sehingga, mereka banyak yang mirip orang Belanda,” katanya.
Pilihan mendirikan sekolah pramugari bukan tanpa alasan. Keberadaan BIJB Kertajati di Majalengka menjadi inspirasi tersendiri bagi mantan Bupati Purwakarta tersebut. Pemprov Jabar menurut dia dapat menjalin kerjasama dengan maskapai penerbangan.
“Kebetulan Bandara Kertajati sudah dibuka. Semoga saja nanti kita bisa bekerja sama dengan maskapai penerbangan nasional dan internasional. Nanti, setelah lulus dari sekolah pramugari itu kan bisa langsung diserap sebagai tenaga kerja profesional,” ucapnya.
Peluang kerja kaum pria di Cianjur
Geliat Cianjur sebagai daerah tujuan wisata tidak luput dari perhatian sosok yang peduli terhadap TKI di luar negeri itu. Menurut dia, tempat wisata dan hotel terutama di kawasan Cipanas, Cianjur juga melahirkan peluang kaum pria untuk bekerja.