PANGANDARAN, (PR).- Kapal comporeng milik nelayan asal Cilacap yang satu pekan lalu terdampar di pantai barat Pangandaran akibat tali jangkar putus saat seluruh awak kapal tertidur pulas. Yang awalnya hendak ditarik ke tengah laut namun akhirnya terpuruk dan menjadi bangkai hancur akibat diterjang gelombang.
Bangkai kapal tersebut menjadi pusat perhatian pengunjung wisata untuk melakukan swafoto. Hanya saja bangkai kapal compreng tersebut rawan akan bahaya, pasalnya di tiap-tiap bilahan bagian badan kapal tersebut terdapat paku berukuran besar dan berkarat yang mengarah keatas, suatu waktu akan membahayakan seseorang apabila bangkai kapal tersebut tidak ditangani atau dibersihkan.
Sebagai daerah pariwisata tentu daerah ini akan dipadati oleh pengunjung wisata, apalagi saat ini masa liburan lebaran, di mana pengunjung tumpah di obyek wisata pantai Pangandaran. Seperti yang terlihat saat ini, mulai dari Pos 1 pantai barat hingga Pamugaran dipadati oleh pengunjung. Dan keberadaan bangkai kapal compreng yang hampir terkubur pasir itu jelas menjadi pusat perhatian para wisatawan untuk melihatnya lebih dekat bahkan menaikinya.
Tertidur pulas
Seperti yang pernah diberitakan pekan lalu, kejadian tersebut saat kelima awak kapal asal Cilacap Jawa Tengah dengan identitas Medi (45) Nahkoda kapal, dan empat ABK, Rebo (60), Sikun (45), Tarmo (50) dan Agus (40) tengah lego jangkar di perairan batu mandi pantai barat Pangandaran, pada pukul 23.00 WIB.
Kemudian, Nahkoda kapal turun ke TPI Pananjung untuk melelangkan hasil laut atau ikan. Setelah pulang dari TPI Pananjung, nahkoda kembali ke kapal dan tidur. Namun sekira pukul 24.00 WIB kapal compreng Medi Jaya yang sedang lego jangkar, tali jangkar nya putus dan hanyut terbawa gelombang ke darat.
![](https://kievskiy.org/#STATIC#/public/image/2018/06/bangkai kapal compreng.jpg)
Berdasarkan pengakuan Medi saat itu sang Nakhoda, saat kejadian semua ABK kapal tengah tertidur sehingga tidak menyadari bahwa kapal compreng tersebut terombing ambing. Akhirnya kapal terdampar ke pinggir. Setelah 3 jam Nahkoda kapal beserta ABK berusaha untuk mengembalikan kapal tersebut ke laut tetapi tidak membuahkan hasil.
Kemudian Nahkoda kapal compreng meminta bantuan untuk menarik kembali kapalnya ke tengah. Sampai saat ini masih menunggu pemilik kapal compreng lainnya untuk menarik kapal. Dan hingga saat ini kapal tersebut sudah menjadi bangkai dan kawasan obyek wisata di pantai Pangandaran. Bahkan informasi salahsatu wisatawan ada yang terluka akibat menginjak paku yang ada di bangkai kapal tersebut.***