kievskiy.org

Partisipasi Pemilih pada Pilbup Majalengka dan Pilgub Jabar Naik

Tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Majalengka pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Majalengka serta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur  Jawa Barat kini mencapai sebesar 79,10 persenan dari jumlah pemilih sebanyak 952.537. 
Tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Majalengka pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Majalengka serta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur  Jawa Barat kini mencapai sebesar 79,10 persenan dari jumlah pemilih sebanyak 952.537. 

MAJALENGKA, (PR).- Tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Majalengka pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Majalengka serta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur  Jawa Barat kini mencapai sebesar 79,10 persenan dari jumlah pemilih sebanyak 952.537.  Jumlah tersebut naik cukup tajam dibanding pemilu 2013 lalu yang hanya 72,23 persenan dari jumlah hak pilih sebanyak 953.805.

Sementara itu sidang pleno rekapitulasi hasil pemungutan suara di tiap Panitia Pemilihan Kecamatan diperkirakan selesai Minggu 1 Juli 2018, karena hingga Minggu sore tinggal tersisa dua kecamatan. Ketua KPUD Majalengka, Supriatna, disertai Komisioner KPU Bidang  Divisi SDM dan Parmas, Diding Bajuri, juga menyebutkan kemungkinan tidak dilakukannya pemungutan suara ulang sehubungan  hingga saat ini belum ada rekomendasi dari Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Majalengka menyangkut hal tersebut.

Partisipasi pemilih kali ini sanga tinggi, naiknya cukup signifikan, mencapai sekitar 7 persen dibanding pemilu  2013 lalu. Padahal menurut dia pada pemilu serentak kali ini dilakukan usai lebaran disaat para perantau sudah kembali balik ke tempat kerjanya masing-masing, “ ungkap Diding Bajuri.

Tingkat partisipasi pemilih paling tinggi berdasarkan data yang sudah masuk ke KPU menurut Diding adalah Kecamatan Argapura yang mencapai 89,7 persenan, disusul Kecamatan Cigasong yang mencapai 84 persenan serta Banjaran 83.90 perses. Hanya Kecamatan lemahsugih dan Cikijing yang partisipasi pemilihnya  72 ,22 persenan.

“Masyarakat sekarang semakin memiliki kepedulian untuk menentukan calon pemimpinnya, kenaikan ini juga diantaranya karena tingginya pasrtisipasi pemilih pemula yang dijaring lewat sosialsasi  yang dilakukan secara terus menerus terhadap masyarakat. Penyelenggaraan Pilkada juga semakin baik dan panitia mempasilitasi pemilihan bagi kaum difabel yang mungkin sebelumnya tingkat partisipasi dari kaum difabel ini lebih rendah, meski biaya penyelenggaraan Pilkada ini terbilang paling hemat tapi Alhamdulillah tingkat partisipasi tinggi,” kata Diding.

Kembali merantau

Diding menyebutkan, sidang pleno rekapitulasi penghitungan suara di tiap PPK lebih cepat dari jadwal, KPU menjadwalkan paling lambat PPK menyelesaikan rekapitulasi tanggal 4 Juli, namun diperkirakan tanggal 1 Juli sudah selesai seluruhnya, karena tinggal dua kecamatan itupun sedang terus berlangsung.

Sementara itu sejumlah warga di Desa Panyingkiran, Kecamatan Jautujuh dikabarkan banyak yang tidak mengikuti pencoblosan, pasalnya mereka sudah kembali merantau untuk bekerja. Sedianya mereka akan pulang jika ada yang memfasilitasi kepulangannya untuk mencoblos.

“Di sini itu kalau selesai lebaran kembali ke Jakarta atau kota lainnya. Kami  pulang kalau ada yang memfasilitasi kendaraan, dijemput oleh kendaraan secara gratis. Sementara kemarin tidak ada yang memfasilitasi. Kalau pilihan kuwu juga kami pulang untuk nyoblos dijemput oleh tim calon, dan pulang diantar, kami juga dapat uang pengganti upah kerja,” kata Hidayat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat