kievskiy.org

Khawatir Gelombang Susulan, Warga Pamayang Masih Mengungsi

Warga Kampung Pamayangsari, Desa Cikawunggading, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya masih bertahan di lokasi pengungsian, Kamis,26 Juli 2018. Warga masih khawatir terjadi gelombang pasang susulan sehingga memilih bertahan di pengungsian.*
Warga Kampung Pamayangsari, Desa Cikawunggading, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya masih bertahan di lokasi pengungsian, Kamis,26 Juli 2018. Warga masih khawatir terjadi gelombang pasang susulan sehingga memilih bertahan di pengungsian.*

SINGAPARNA,(PR).- Masyarakat Kampung Pamayangsari, Desa Cikawunggading, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya masih mengungsi karena khawatir rumah mereka kembali diterjang gelombang tinggi, Kamis, 26 Juli 2018. Saat ini terdapat  20 keluarga atau 100 jiwa lebih yang mengungsi di tenda yang didirikan di bukit tak jauh dari pantai yang dibangun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya.

Salah seorang relawan penanggulangan bencana Kecamatan Cipatujah Rahmat mengatakan, dari inventarisasi sementara, ada tiga titik yang terkena dampak gelombang pasang. Selain Desa Cikawunggading,  gelombang pasang juga sempat menyapu rumah-rumah di kawasan objek wisata Taman Lengsar, Pantai Sindangkerta, Desa Sindangkerta, dan  Pantai Bubujung, Desa Ciheras.

“Yang masih mengungsi dipusatkan di Cikawunggading. Ada kekhawatiran gelombang ombak akan kembali pasang. Menurut informasi BMKG, perubahan cuaca akan terjadi hingga tiga hari ke depan,” ujar Rahmat kepada “PR”, Kamis, 26 Juli 2018.

Menurut Rahmat, saat ini kondisi air laut cenderung normal.  Gelombang air laut hanya berkisar antara 1 hingga 3 meter. Namun demikian, masyarakat terutama para nelayan masih dilarang beraktivitas di sekitar bibir pantai.  Rahmat menyebutkan, sejauh ini tidak ada laporan kerusakan akibat terjangan gelombang tinggi yang mencapai puncaknya, Rabu, 25 Juli 2018 kemarin.

“Untuk kapal tidak ada laporan rusak, hanya memang  sejak 22 Juli kemarin nelayan sudah tidak melaut, dan ada satu perahu yang rusak, tetapi bukan karena gelombang pasang kemarin. Sementara kalau rumah-rumah ya paling bergeser, karena rata-rata yang rusak itu warung-warung di bibir pantai yang ditinggali para nelayan,” ucap Rahmat.

Menurut Rahmat, relawan penanggulangan bencana Kecamatan Cipatujah bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Tasikmalaya dan Tagana telah membangun tiga unit tenda untuk ditempati sementara oleh pengungsi. Bantuan kebutuhan dasar juga sudah dipasok oleh BPBD Kabupaten Tasikmalaya.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya Deden Wijaya menyebutkan, kondisi di bibir pantai di Desa Ciheras cenderung normal.  Itu sebabnya warga memilih untuk kembali ke rumah mereka untuk membersihkan rumah yang sempat tergenang air laut.

“Kalau di wilayah Cipatujah tidak terlalu parah, yang parah daerah Sindangkerta dan Pamayang. Untuk sementara ini tidak ada yang mengungsi,” kata Deden.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat