kievskiy.org

Pembangunan Konstruksi Pelabuhan Patimban Dimulai

JAKARTA, (PR).- Pembangunan pelabuhan konstruksi pelabuhan Patimban, Subang, akan mulai dilakukan awal Agustus 2018. Khusus untuk pembangunan terminal kendaraan dan dermaga kapal Ro-Ro ditargetkan bisa selesai Maret 2019 dan beroperasi pada tahun yang sama.

Hal itu dikatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat acara penandatanganan kontrak Proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban di kantor Kementrian‎ Perhubungan, di Jakarta, Jumat, 27 Juli 2018. Penandatanganan dilakukan antara Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan ‎dengan konsorsium proyek yang beranggotakan perusahaan Jepang dan Indonesia, yaitu Penta Ocean-Toa-Rinkai-Wika-PP.

Dengan ditandatanganinya kontrak tersebut, JICA akan mulai mengucurkan pinjaman untuk pengerjaan tahap satu senilai Rp 8,9 triliun. Pengerjaan tahap satu ini diantaranya ‎terminal kendaraan, peti kemas, dan dermaga kapal Ro-ro.

"Untuk tahap pertama ini akan dibangun untuk 1 juta Teus‎ dulu. Nanti direncanakan akan melayani 3,5 juta Teus lalu 5,5 juta Teus, sampai akhirnya jadi 7,5 juta Teus. Jadi bisa dikatakan pelabuhan Patimban akan sama besar dengan Tanjung Priuk," ujar Budi.

Dia mengatakan, proyek pelabuhan Patimban ini dibagi alam tiga tahap dan  ditargetkan rampung tahun 2027. Total kebutuhan biaya yang pembangunan pelabuhan ini mencapai Rp 43 triliun.

Budi mengatakan, pembangunan pelabuhan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional. Pembangunan pelabuhan Patimban diharapkan dapat menambah daya saing Indonesia dengan menekan biaya logistik. Apalagi Indonesia berencana untuk menjadi pusat industri otomotif.

"Oleh karenanya saya menganggap proyek ini penting dan harus dilakukan bersama. Dengan adanya pelabuhan Patimban, distribusi Jawa bagian tengah bisa lancar," ujar dia.

Kepala Bagian Ekonomi‎ Kedutaan Besar Jepang, Mari Takada, mengatakan pembangunan pelabuhan Patimban bisa berkontribusi pada ekspor dan impor dari negara Jepang. Sebab daerah itu dekat dengan beberapa industri yang induknya berasal dari Jepang.‎ "Jadi saya pikir, ya memang lebih baik ekonomi Jepang. Tapi kami berharap bisa berkontribusi juga pada perekonomian Indonesia," ujar dia.

Dia mengatakan, kendaraan logistik Tanjung priuk sudah penuh dan menimbulkan kemacetan. Dengan pembangunan pelabuhan Patimban, diharapkan bisa mengurai kemacetan tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat